RBG.ID-BOGOR, Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo keliling Bogor, Jumat (2/6/2023). Ganjar Pranowo yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah ini menyambangi beberapa tempat Kabupaten dan Kota Bogor.
Dalam lawatannya tersebut, Ganjar Pranowo disambut Wali Kota Bogor, Bima Arya. Keduanya menjalankan sejumlah agenda dalam pertemuan tersebut.
Di pagi hari, Ganjar Pranowo lari pagi bersama di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Kedatangan dua tokoh tersohor itu pun memancing keriuhan masyarakat yang tengah berolahraga.
Baca Juga: Percepat Pengerjaan, Mulai Senin Jembatan Cikereteg Kembali Ditutup Total
Keduanya pun lantas terus dikejar, dibuntuti, bahkan jadi bulan-bulanan warga yang ingin berfoto bersama keduanya.
Siang harinya, Ganjar Pranowo kembali bersama Bima dalam kegiatan Sarahsehan Kebangsaan yang digelar oleh Keluarga Alumni IPB (KAMIPB) di Gedung Puri Begawan, Kecamatan Bogor Timur.
Kedatangan Ganjar yang sudah ditunggu-tunggu para peserta sejak pagi membuat suasana berubah menjadi riuh.
Baca Juga: Penanganan KKB Papua tak Kunjung Beres, Begini Kritik Pedas Megawati Buat Jokowi
Ratusan orang langsung bergerak mendekatinya sembari mengacung-acungkan handphone. Beberapa peserta berteriak “Ganjar Presiden” secara bersahutan.
Peserta yang didominasi oleh ibu-ibu itu pun terus mendesak Ganjar Pranowo bahkan hingga ke area panggung. Mereka berdesakan berebut posisi terdepan untuk berselfie bersamanya.
Di talkshow bertemakan “Budaya Jadi Akar dan Jati Diri Bangsa” itu, Ganjar bercerita soal pengalamannya mengunjungi salah satu museum yang ada di Negeri Kincir Angin, Belanda. Ia mengutarakan kekagumannya dengan museum yang justru banyak hal-hal berbau Indonesia.
Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Mei 2023, Hartono Bersaudara Tak Terkalahkan Hartanya
Ia pun turut membahas soal kecenderungan warga yang saat ini berpaku dengan media sosial dan gadget. Ganjar Pranowo menyinggung keterkaitan perkembangan teknologi dan media sosial dengan dampak buruknya terhadap kampanye.
“Saya tidak setuju dengan black campign atau kampanye hitam (yang sering terjadi di media sosial). Ceritanya menjelekkan, membunuh karakter, dan sifatnya sangat pribadi,” ucapnya.