Politisi Bukan Profesi Instan
Ayah dari 2 orang anak ini, menyadari kemampuan berpolitiknya ditempa cukup lama.
"Saya belajar tentang pengetahuan politik, tata krama dan etikanya, belajar tentang prinsip-prinsip demokrasi dan prakteknya itu dari buku, diskusi, organisasi dan pergerakan saat mahasiswa," ujar Asep Wahyuwijaya yang akrab dipanggil Kang AW ini.
Baca Juga: Waduh! Situs KPU Diduga Dihack Lagi, Sebanyak 204 Juta DPT Dibobol dan Dijual Peretas
Berpolitik baginya sama saja dengan menjadi aktivis yang kiprahnya harus bisa membawa manfaat dan kebaikan bagi manusia lainnya.
Aktivis yang mengatasnamakan rakyat bisa saja hanya sebatas klaim, tapi bagi seorang politisi di parlemen yang secara langsung dipilih oleh rakyat justru memiliki legitimasi yang amat kuat jika mengatasnamakan rakyat dan karenanya harus menjadikan mandat rakyat tersebut dipergunakan secara paripurna.
"Jadi, idealnya menjadi politisi itu mestinya memang tidak bisa instan," tutur Asep Wahyuwijaya.
Rekam jejak mulai dari perjalanan masa lalunya dalam dunia aktivisme, pikiran-pikirannya, pergaulan dan kiprahnya dalam urusan sosial kemasyarakatan pun harus teruji.
Kerja politisi itu kan berkhidmat untuk melayani rakyat.
"Jangan mentang-mentang banyak uang atau bahkan karena merasa dirinya selebritis lalu tiba-tiba merasa layak menjadi politisi, tak sesederhana itu jika ingin menjadi politisi yang sesungguhnya," tegas Asep Wahyuwijaya.
Cita-cita dan Harapan
Lalu apa cita-cita dan harapan Asep Wahyuwijaya?
"Berkontribusi lebih maksimal untuk dunia pendidikan, kaum muda dan pelaku usaha mikro di Kabupaten Bogor," ungkap alumni SMP Negeri Cibungbulang ini saat ditanya alasannya mencalonkan diri ke DPR RI.