RBG.ID – Permasalahan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang memilih menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto terus bergulir.
Jalan berbeda yang dipilih Gibran tersebut disebut pembangkangan oleh PDIP.
Diketahui, Gibran saat ini sudah resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Baca Juga: Ini 25 Link Twibbon Gratis, Unik dan Keren Peringatan Hari Halloween 2023
Status Gibran di PDIP sampai kini dipertanyakan karena tidak adanya keterangan pemberhentian resmi terhadap keanggotaan Gibran di partai.
Pandangan Gibran pembangkangan tersebut dikatakan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
Ahmad Basarah menuturkan semestinya kader PDIP tegak lurus pada arahan Ketum Megawati Soekarnoputri yang mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, paslon presiden dan wakil presiden yang diusung saat ini.
Baca Juga: Cek! Ini Kode Kupon Buy 1 Get 1 Minuman di Starbucks
Awalnya, Ahmad Basarah berbicara tentang aturan dalam berorganisasi yang mesti dipatuhi setiap anggota.
Apalagi, dia mengatakan bahwa sosok Gibran sebagai elite PDIP sudah diamanahi memimpin Kota Solo.
"Dalam hal berpartai, kami juga punya aturan main. Dalam hal bernegara, seluruh warga negara Indonesia diikat oleh kesepakatan-kesepakatan bangsa yang menjadi rule of game kita bermasyarakat berbangsa dan bernegara," ujar Ahmad Basarah kepada wartawan di Sekolah Kader PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
"Maka kader-kader PDIP, apalagi sekelas Mas Gibran, yang telah mendapat mandat partai, mandat rakyat di Kota Solo menjadi Wali Kota Solo, jadi dengan sendirinya beliau adalah salah satu elitenya PDIP," imbuhnya.
Ahmad Basarah juga meyakini Gibran paham betul anggaran dasar PDIP. Dalam konteks pemilu, kongres sudah memutuskan bahwa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum diberi wewenang oleh kader guna memutuskan siapa bakal capres dan cawapres yang diusung.