RBG.ID-JAKARTA, Meski belum secara resmi mengundurkan diri, namun secara tidak langsung Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi anggota PDIP sejak resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto.
DPP PDI Perjuangan pun menyatakan Gibran Rakabuming Raka tidak patuh pada keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024.
Pernyataan DPP PDIP ini merespons pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto ke KPU RI, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: G-Dragon Tegas Bantah Tidak Gunakan Narkoba, Tepis Segala Rumor Video Aneh yang Ramai Dibicarakan
"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftaran menjadi cawapres Koalisi Indonesia Maju," ujar Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Dalam organisasi partai, kata Komarudin, keluar, pindah, berhenti dan beralih itu hal biasa. Komarudin menyesalkan Gibran Rakabuming tidak tegak lurus dengan keputusan partai.
Meski begitu, Komarudin mengatakan mereka tidak merasa kehilangan Gibran. Sebab, masih banyak kader PDIP yang loyal atas keputusan partai.
Baca Juga: Hati-Hati! Ada Kecelakaan Lalu Lintas di Tol JORR Arah TMII Pagi Ini, Berikut Info dari Jasa Marga
"Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan. Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” tegas Komarudin.
Dia mengatakan, sebelum Gibran akhirnya dipecat, PDIP telah memberikan teguran setelah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Solo pada 19 Mei 2023. Usai pertemuan Gibran dipanggil DPP PDIP.
Disinyalir pertemuan itu bukan sebatas antara Wali Kota Surakarta dan Menteri Pertahanan, karena DPP PDI Perjuangan melakukan klarifikasi dengan mengundang Gibran ke Jakarta pada 22 Mei 2023.
Baca Juga: Angga Dwimas Sasongko Kembali dengan Film Laga ’13 Bom di Jakarta’ Tayan Desember, Simak Sinopsisnya
“Saat itu, sebagai kader junior, kami tidak menjatuhkan sanksi. Kami berikan nasihat agar patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum," tegasnya.
Komarudin menekankan melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, akhlak, karakter, dan perilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan.(jpc)