Bukan Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Ditugaskan PDIP Sebagai Jurukampanye Ganjar Pranowo

RBG.ID-JAKARTA, Nama Gibran Rakabuming Raka, masih terus dikait-kaitkan bakal digaet Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang.

Makin kuatnya nama Gibran Rakabuming untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto, membuat PDI Perjuangan bergerak cepat agar kadernya itu tidak berpaling ke partai lain.

Kini status Gibran Rakabuming Raka pada perhelatan Pemilu 2024 mulai terlihat jelas di PDI Perjuangan. Pasalnya, Walikota Solo itu sudah mendapat tugas resmi dari PDI Perjuangan terkait Pilpres 2024.

Baca Juga: Mangkirnya Firli Bahuri dari Diperiksa Polda Metro Tuai Kritikan Sana-sini, Disebut Ngarang Hingga Janggal

Tugas yang diberikan kepada Gibran Rakabuming itu bukan menjadi cawapres Prabowo Subianto, melainkan menjadi jurukampanye dan jurubicara pasangan capres-cawapres usungan PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Mereka sudah berkomunikasi dengan Gibran terkait tugas yang diberikan kepada kader muda PDIP yang menjadi kepala daerah.

"Saya intens berkomunikasi dengan Mas Gibran. Belum lama ini, seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan yang relatif muda diberikan tugas sebagai jurkamnas (juru kampanye nasional) dan jurubicara di wilayahnya masing-masing," kata Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Ancaman Baru Setelah Kekeringan, 4 Rumah di Bogor Mengalami Kerusakan Akibat Angin Kencang

Hal itu disampaikan Hasto usai Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV PDIP Sumsel di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Jumat (20/10/2023).

Hasto mengaatakan, DPP PDIP sudah mengeluarkan surat instruksi kepada semua kadernya begitu Ganjar-Mahfud didaftarkan ke KPU.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menginstruksikan kepada seluruh kader partai banteng moncong putih itu segera bergerak ke bawah.

“Seluruh kepala daerah yang muda-muda ini ditugaskan menjadi jurkamnas dan sekaligus jurubicara Ganjar-Mahfud di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.

Menurut Hasto, dalam berpolitik itu harus memegang etika politik. Pasalnya, berpolitik itu digerakkan nilai-nilai moral, kebaikan, hingga dedikasi bagi kemajuan bangsa dan negara.(rml)