Minggu, 21 Desember 2025

Soal Cawapres yang Bakal Berduet dengan Prabowo, Begini Kata Petinggi Gerindra

- Minggu, 27 Agustus 2023 | 16:37 WIB
 Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Widya Chandra, Jakarta.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Widya Chandra, Jakarta.

RBG.ID-JAKARTA, Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto, dikabarkan bakal segera mengumumkan siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani kepada awak media saat menghadiri konsolidasi akbar di Bogor.

Dia mengatakan, progres pembahasan cawapres Prabowo Subianto berjalan cukup baik selama ini.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Generasi Muda Berperan Penting Wujudkan Indonesia Bersih dan Berantas Korupsi

Muzani menyebut tanda-tanda sudah terlihat kalau Prabowo Subianto segera mengumumkan cawapresnya. "Hilalnya sudah tampak," ujar Ahmad Muzani.

Hanya, layaknya hilal, harus ada kriteria yang dipenuhi dan itu belum tercapai. "Jadi, belum bisa kita putuskan bahwa besok hari raya," imbuhnya mengumpamakan.

Soal siapa sosok yang dimaksud, Muzani masih menutup rapat. Namun, beberapa nama tetap dikait-kaitkan bakal menjadi cawapresnya Prabowo Subianto.

Nama-nama yang belakangan disebut seperti Muhaimin Iskandar hingga Erick Thohir disampaikan Muzani punya peluang sama.

Baca Juga: Gebyar Malam Kemerdekaan Warga Grand Sutera Leuwiliang Berlangsung Meriah

Lantas, bagaimana dengan Gibran? Muzani tidak berbicara banyak. Dia hanya menekankan bahwa Gerindra akan menghormati apa pun yang diputuskan oleh MK berkaitan dengan syarat usia. "Karena itu sifatnya final dan mengikat," ungkapnya.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo memaparkan bahwa bila ingin Indonesia menjadi negara maju, masyarakat harus menyadari Indonesia mesti kuat dan berdaulat dahulu.

Menurut dia, seorang pemimpin harus memiliki pemahaman demokrasi yang baik dan mampu merawat keberagaman. "Kalau tidak, kita bisa seperti negara-negara di Arab atau Afrika yang bertikai satu sama lain," jelasnya dalam sebuah acara dialog di Tangsel kemarin.(far/idr/c6/oni)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X