Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Subianto: Indonesia Butuh Pemimpin yang Sadar akan Perdamaian

- Selasa, 23 Januari 2024 | 15:33 WIB
Prabowo Subianto dalam acara ETAS
Prabowo Subianto dalam acara ETAS

RBG.ID - Capres 02 Prabowo Subianto mengatakan butuh pertarungan keras untuk melindungi perdamaian.

Prabowo Subianto mengungkapkan, dibutuhkan pemimpin yang paham dan menyadari hal tersebut.

"Indonesia punya satu sifat yang sama seperti AS, yaitu negara majemuk," sebut Prabowo Subianto di depan sekitar 120-an relawan Erick Thohir alumni AS (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta, pada Senin (22/1).

Baca Juga: Ternyata Majalengka Punya Danau Estetik dengan Dua Warna Berbeda, Bisa Snorkeling Ditemani Beragam Ikan HTM Cuma Rp 10 Ribu Saja Lho!

Prabowo Subianto menuturkan, ia pernah membaca sebuah riset bahwa masa-masa kritis negara diuji saat memasuki usia 70 tahun.

Terutama negara majemuk yang memiliki banyak suku, ras, dan agama, dibutuhkan kerja sama dan harmonisasi yang baik oleh semua pihak.

"This is our destiny to born in here, we have to live and work together. Kita kerja tim lebih baik dalam kondisi kondusif dan harmonis," sebut Prabowo Subianto.

Baca Juga: Yuk Jelajahi 4 Destinasi Wisata Alam di Tasikmalaya, Suasana Sejuk dan View Super Cantik, HTM Mulai dari Rp 3 Ribuan aja

Ia menuturkan, tanpa kerja tim dan harmonisasi yang baik, negara tidak akan bisa sejahtera jika tidak mendahulukan kesejukkan dan perdamaian. Pertengkaran hanya menyebabkan penderitaan.

"There can be no prosperity without peace. Saya mantan prajurit, bidang saya adalah perang. Dalam pengertian saya, perang itu maha dahsyat menyebabkan kesengsaraan," ujar Prabowo Subianto.

Oleh sebab itu, dibutuhkan pemimpin yang dapat menyampaikan pengaruh kesejukkan dan perdamaian kepada masyarakatnya.

Baca Juga: Gausah Jauh-Jauh Ke Thailand, Cuma Bayar Rp 15 Ribu ada Tempat Wisata di Magelang yang Punya Spot Patung Buddha Tidur Raksasa

Prabowo Subianto mengevaluasi, pemimpin di Indonesia seperti pendulum.

"Masyarakat sangat terpengaruh oleh para pemimpinnya. Pemimpin di Indonesia itu sepertit pendulum, kalau di atas bergerak, di bawahnya (masyarakat) bergerak kencang. Oleh karenanya, pemimpin mesti sadar itu," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X