Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat Dukung Prabowo menjadi Presiden

RBG.ID - Capres 02 Prabowo Subianto mendatangi agenda pertemuan relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) yang dilaksanakan di Plaza Senayan, Jakarta, pada Senin (22/1).

Prabowo mengungkapkan dirinya merasa terhormat telah diajak oleh Garibaldi Thohir atau yang kerap disapa Boy Thohir di tengah-tengah para pengusaha dari alumni AS angkatan 80-90an ini.

"Ini kehormatan yang besar. Saya mengerti sekarang, kenapa saya dua kali kalah (di pilpres 2014 dan 2019) karena dulu saya tidak diajak ke sini (bersama para alumni AS)," sebut Prabowo dalam sambutannya.

Baca Juga: Cukup Bayar Rp 15 Ribu, Kamu Bisa Berenang di Kolam Alami yang Airnya Jernih Seperti Kaca di Talaga Nilem Kuningan

Prabowo merasa gembira dan terharu karena para alumni AS yang datang kebanyakan mengenakan baju biru muda sebagai bentuk sokongan kepada dirinya dan Gibran Rakabuming Raka.

"Sepertinya saat ini saya menyaksikan banyak yang kenakan baju biru muda. Agak optimis aku sekarang," ungkap Prabowo.

Ia berterima kasih atas keyakinan dan dukungan yang dibagikan oleh relawan ETAS.

Baca Juga: Dekat Malioboro Jogja, Ada Tempat Penginapan Nyaman dan Bersih Cuman Rp 50 Ribu Loh, Dilengkapi Fasilitas Rental Mobil dan Motor Plus Sopir

"Saya sangat terima kasih dengan kepercayaan yang begitu dalam yang diamanatkan di pundak saya," tutur Prabowo.

Sementara itu, Boy Thohir mengungkapkan para 120-an sukarelawan AS yang datang tersebut sudah bertarung bersama Erick Thohir sejak di Tim Kampanye Nasional (TKN) 2019 lalu.

Kali ini, dia melanjutkan, mereka setuju untuk menyokong Prabowo menjadi presiden 2024.

"Kami ingin tentunya memiliki pemimpin yang baik untuk masyarakat," tutur Boy.

Baca Juga: Bayar Rp20 Ribu Sudah Bisa Camping, Main di Playground dan Mini Outbond di Gunung Lawu Karanganyar, Ada Kafe Kekinian dan Taman yang Luas!

Selain itu, Faisal Saleh yang turut menginisiasi acara relawan ETAS tersebut menyebutkan ratusan para alumni AS malam ini memandang Prabowo sebagai satu-satunya sosok yang cocok menjadi presiden untuk lima tahun ke depan.