RBG.ID, KAB. BANDUNG - Persoalan gaji yang melanda tubuh Persikab Bandung sudah memasuki bulan keenam, selama itu pula para pemain, pelatih dan staff bertanya kepada manajemen. Namun pertanyaan itu hanya berbuah janji-janji, bahkan ada pula yang tidak mendapat jawaban sama sekali.
Persoalan tersebut mulai ramai saat beberapa pemain dan staff kepelatihan Persikab mengungkap fakta bahwa mereka belum mendapat bayaran sejak kompetisi Liga 2 Indonesia dimulai, Juli 2022 silam.
Salah seorang karyawan Persikab yang enggan disebut namanya mengaku dirinya bahkan belum mendapatkan haknya sejak kali pertama bergabung dengan tim.
"Awalnya pas Liga 3 saya sudah bergabung, waktu itu masih sukarela, kemudian pas naik Liga 2 itu ada omongan dari CEO terkait besaran gaji yang akan saya dan tim terima, pas bulan kedua kita terima gaji untuk bulan pertama tapi tidak sesuai dengan angka yang disepakati," kata Sumber yang ditemui Radar Bandung, Kamis (16/2/2023).
Padahal pada saat bergabung dengan Persikab dirinya sudah total dalam mendukung Laskar Dalem Bandung, sampai merelakan pekerjaan tetapnya. "Waktu pertama bergabung dengan Persikab saya sampai resign dari kantor saya sebelumnya, karena saya benar-benar ingin membantu Persikab untuk lebih profesional dan bisa bersaing dengan tim-tim lain, tapi ini gak tahu menyesal apa gimana, pas masuk ke sini kok malah gaji saya ga dibayar-bayar," keluhnya.
"Saya sampai beberapa waktu kemarin masih tanyain terus ke CEO, tapi tidak pernah mendapatkan balasan dari dia, dan itu bukan saya saja, pemain, pelatih juga sama," imbuhnya.
Guna menagih haknya itu, ia bersama pelatih dan staff lainnya kini telah melaporkan tunggakan gaji ini kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan PSSI. Hal itu dipilih agar pihak manajemen dan CEO Persikab, Eddy Moelyo segera memberikan hak-hak yang selama ini ditundanya.
"Jadi kita sudah lapor memang, sekarang kita tunggu tindakan dari APPI dan PSSI seperti apa untuk menghukum CEO Persikab agar tidak mengelak terus dari tanggung jawabnya, katanya dia (CEO) ingin timnya berprestasi dan profesional, tapi ke karyawan dan pemainnya sendiri saja dia belum memenuhi kwajibannya," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, CEO Persikab Eddy Moelyo berdalih, tunggakan gaji yang dilakukannya itu adalah upaya mempertahankan pemain-pemainnya agar tidak pindah ke tim lain. Selain itu, Eddy pun beralasan bahwa pihaknya kini tengah berjuang menagih hak timnya kepada PT. Liga Indonesia Baru (LIB) atas penghentian Liga 2 setelah pecahnya Tragedi Kanjuruhan. (rup)