RBG.ID - KEKALAHAN perdana Persebaya Surabaya di kandang kemarin (2/9) sore membuat Bonek kecewa. Ekspresi kekecewaan itu ditunjukkan saat lagu Song for Pride berkumandang setelah pertandingan. Mereka memilih balik badan dan diam.
Devara Noumanto, perwakilan Bonek, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan luapan kekecewaan rekan-rekannya. Plus rasa malu karena Green Force kembali gagal mendapat poin penuh di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. ”Aksi spontan kami. Bentuk kritik karena Persebaya lagi-lagi mengecewakan kami,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Sinyo itu menuturkan, Bonek memberikan dukungan terbaik kemarin sore. Tidak menyalakan flare, melempar botol, atau melakukan perbuatan yang bakal berujung sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. ”Ketika kami sudah melakukan yang terbaik, kenapa balasannya justru kekalahan? Harus ada evaluasi segera,” tuturnya.
Ya, Bonek memang menunjukkan perubahan yang luar biasa setelah dua pertandingan kandang sebelumnya berujung sanksi dari Komdis PSSI. Selama pertandingan, mereka tidak lelah memberi dukungan. Bahkan, meski Persebaya kalah, Bonek tetap respek terhadap suporter Bali United yang datang kemarin sore.
Aksi Bonek itu menuai apresiasi dari kiper Bali United Nadeo Argawinata. Menurut dia, apa yang dilakukan Bonek sepanjang pertandingan kemarin sore sangat luar biasa. ”Bonek dan Bonita terus memberi dukungan meski timnya tertinggal. Ini luar biasa menurut saya,” puji Nadeo.
Pelatih Persebaya Aji Santoso paham betul atas aksi Bonek. ”Menurut saya, itu wajar. Tapi, dalam sepak bola harus diingat ada kalah, seri, dan menang. Tidak ada satu pun tim di dunia ini yang tidak pernah kalah di kandang,” jelasnya.
Yang paling penting baginya adalah merespons kritikan Bonek kemarin sore. Yakni, dengan bangkit dan meraih poin penuh ketika bertandang melawan PSM Makassar pada 10 September mendatang. ”Kami akan melakukan evaluasi atas kekalahan ini,” tandas Aji. (rid/c14/bas)
