RBG.ID-Distopnya kompetisi Liga 2, tentu sangat merugikan para pemain dan klub. Para pemain yang berkompetisi di klub Liga 2 terpaksa menanggur dan mencari pekerjaan lain.
Seperti yang dirasakan M. Risal Amin. Ia harus kembali ke ’’pekerjaan’’ lama sebagai pedagang. Striker Deltras FC itu kembali menjual kopi bubuk.
Dia membuka stan di pertigaan Jalan Raya Japanan, Pasuruan, Jawa Timur. Aktivitas tersebut dilakukannya karena dampak dihentikannya Liga 2 oleh PSSI.
Risal tidak sendirian. Sebab, usaha itu join dengan kakak kandungnya. ’’Jadi, kopi bubuk itu kakak saya sendiri yang bikin. Pilih biji kopi sendiri, lalu digiling sendiri,’’ kata pemain 22 tahun itu kepada Jawa Pos.
Baca Juga: Mereka yang Menolak Penghentian Liga 2
Lantas, apa tugas Risal? ’’Saya bagian menjual kopinya,’’ tambahnya. Kopi itu dijual dengan dua cara. Yang pertama, tentu saja dijual langsung di stan.
’’Selain itu, bubuk kopi saya jual melalui online. Termasuk melalui ojek online juga. Alhamdulillah, lancar,’’ beber pencetak tiga gol di Liga 2 musim 2022–2023 tersebut.
Nah, selama kompetisi mandek, dia makin punya banyak waktu untuk berjualan kopi.
Dia juga beberapa kali mendapat endorse gratis dari pemain Deltras FC. Rendi Irwan pernah mempromosikan kopi produksi Risal tersebut. Sejauh ini, Risal dan sang kakak baru menjual kopi hitam.
Baca Juga: Persikab Bandung Dukung Penghentian Liga 2, Beban Gaji Terlalu Berat
’’Hitung-hitung mengisi kekosongan, sekaligus bisa menambah pemasukan,’’ kata mantan penggawa Madura FC tersebut.
Saat ini Risal masih terikat kontrak dengan The Lobster. Kontraknya baru habis pada tahun depan. Karena itu, setiap sore dia meninggalkan stan kopi miliknya.
’’Saya pakai latihan di lapangan Japanan, saya harus jaga kondisi,’’ bebernya. Dia berharap ke depan kompetisi bisa kembali digelar. ’’Semoga Liga 2 bisa jalan lagi. Ini juga demi kemajuan sepak bola nasional,’’ pungkasnya.(jpc)