Pria yang akrab disapa Ricky tersebut menegaskan, pihaknya tidak pernah menandatangani kesepakatan soal Liga 2 dihentikan.
Pihaknya tidak pernah ikut dalam 20 klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan.
Baca Juga: 4 Maling Motor Lawan Polisi, Begini Akhirnya
”Dalam surat yang kami kirim ke PSSI itu, dijelaskan juga bahwa surat ingin memberhentikan Liga 2 bukan dari manajemen Gresik United,’’ sambung dia.
Pria yang musim lalu menjabat manajer Gresik United itu menjelaskan bahwa dirinya memang hadir dalam pertemuan pemilik klub Liga 2 pada 14 Desember lalu.
Pihaknya memang menandatangani sebuah surat keputusan bersama.
Baca Juga: Kasus Keracunan Sekeluarga di Bantargebang Bekasi Polisi Periksa 7 Saksi, Ini Identitasnya
’’Tapi, bukan yang 20 klub ingin berhenti kompetisi. Melainkan kompetisi Liga 2 tetap lanjut dengan sistem bubble jika sarana dan prasarana stadion masih perlu perbaikan,’’ paparnya.
Bantahan keras serupa disampaikan Karo United.
Effendi Syahputra yang jadi perwakilan tim menegaskan, pihaknya sama sekali tidak pernah menandatangani surat yang isinya meminta Liga 2 dihentikan.
Sama seperti yang disampaikan Ricky, dia mengakui benar ada pertemuan pemilik klub Liga 2 pada 14 Desember lalu. Dia juga datang saat itu.
Baca Juga: Sopir Truk dan Pengendara Motor di Medan Ribut
’’Tapi, dalam meeting itu saya langsung berbicara bahwa klub kami, Karo United, menginginkan Liga 2 terus berjalan dengan sistem apa pun,’’ ujarnya.
Dia menegaskan, tanda tangan atas dirinya dalam surat itu adalah palsu. Effendi tidak pernah melakukan hal tersebut.
”Langkah selanjutnya yang akan kami lakukan adalah melihat situasi terakhir. Yang jelas, kejadian ini perbuatan etik yang merugikan saya,’’ tuturnya.