RBG.ID,SUKABUMI - Kabar duka menyelimuti Kanjuruhan Malang. Bagaimana tidak, 129 orang suporter Arema FC tewas akibat kerusuhan pasca laga panas BRI Liga 1 2022-2023, Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 pada Sabtu (01/10/2022).
Viking Kerajaan Sukabumi (VKS) pun turut berduka dengan tragedi Kanjuruhan Malang dan menyesalkan peristiwa yang merenggut korban jiwa. Menurut Raja Viking Kerajaan Sukabumi, Risris Rizal Ali Perkasa, seharusnya peristiwa itu tidak terjadi.
Baca Juga: Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang, Begini Kronologinya Versi Polisi dan Suporter
"Secara pribadi bukan hanya menyesalkan, tapi mengutuk. Dengan alasan apapun nyawa manusia lebih berharga dibanding hiburan sepakbola. Saya juga turut berduka atas tragedi Kanjuruhan," ujar Risris dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id), Minggu (2/10/2022).
Informasi terakhir, jumlah korban jiwa bertambah menjadi 153 orang. Risris pun mengharapkan ada statemen dan konfirmasi resmi dari PSSI terkait hal tersebut. Kendati demikian, korban jiwa sebanyak 129 orang merupakan tragedi paling kelam dalam sejarah sepakbola di Indonesia, bahkan dunia.
"Di Twitter bilang ada 150-an yang meninggal. Ini benar-benar tragedi. Dan rata-rata korban usia produktif," paparnya.
Menurut Risris, perlu adanya edukasi yang terus menerus dilakukan PSSI, panpel dan pengurus komunitas suporter tentang kultur sepakbola tanah air yang perlu dirubah seperti rivalitas negatif. Pasalnya kerap dijadikan alat propaganda, sehingga sepakbola jadi fanatisme buta. Sebab tensi panas sering terjadi saat laga krusial.