Pada bagian lain, polemik soal kehadiran timnas Israel menjadi kekhawatiran bagi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari khawatir hal tersebut akan berdampak terhadap cabang olahraga (cabor) lain di Indonesia.Baca Juga: Waspada Curanmor di Bulan Ramadan, Terekam Dua Aksi di Dukuh Zamrud
”Kalau sampai salah langkah, ini bukan hanya menjadi preseden buruk untuk satu cabor (sepak bola, Red), tapi juga multiefek ke cabor-cabor lain,” ujar Sapta di Kantor KOI, Jakarta.
Tahun ini Israel tidak hanya akan tampil di pentas Piala Dunia U-20.
Mereka juga akan ikut serta di ajang World Beach Games 2023. Ajang tersebut akan digelar di Bali pada 5–12 Agustus.
Sapta tidak mau ajang tersebut berantakan.
Karena itu, belum lama ini, Sapta menghubungi Gubernur Bali I Wayan Koster.
Komunikasi tersebut perlu dibangun.
Mengingat, Koster adalah salah satu tokoh yang menolak timnas U-20 Israel bertanding di Indonesia.
Sapta meyakini, setiap permasalahan bisa dicarikan solusinya. Buktinya, atlet Israel sudah sering bertanding di Indonesia.
Yang terbaru, pesepada asal Israel Mikhail Yakovlev tampil dalam ajang UCI Track Nations Cup 2023 yang berlangsung di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 23–26 Februari lalu.
Bahkan, saat itu, Mikhail berhasil menduduki peringkat ketiga di nomor keirin.
”Masing-masing cabor punya cara masing-masing. Sebelum event balap sepeda juga ada (atlet Israel yang bertanding). Yang penting, mencarikan solusi,” tegasnya. (fiq/lum/c6/fal)