Secara khusus, Rionny juga mengevaluasi penampilan Moh Zaki Ubaidillah dan Isyana Syahira Media/Rinjani Kwinara Nastine di babak semifinal pada Sabtu (12/10).
’’Ubed sedikit lagi bisa memenangkan pertandingan, andai saja dia antisipasinya bisa lebih aktif. Ini pengalaman juga buat dia bagaimana mengatasi tekanan, bukan hanya dari lawan tapi dari seisi arena, penonton yang begitu banyak,’’ katanya.
Untuk Isyana/Rinjani, fokus awalnya harus ditambah.
’’Mereka kehilangan poin dari servis dan terima servis beberapa kali. Ini tidak boleh terjadi di laga penting seperti semifinal,’’ ucapnya.
Lain lagi kendala di sektor ganda campuran. Hal itu disampaikan pelatih ganda campuran M. Rijal.
Menurutnya, para pemain kelelahan karena menjalani banyaknya agenda pertandingan di sirnas, liga, hingga Pekan Olahraga Nasional. Sehingga, persiapan untuk Kejuaraan Dunia Junior (WJC) tidak terlalu banyak.
’’Saya hanya diberi waktu satu pekan. Sedangkan tim besar seperti Tiongkok sudah mempersiapkan tim juniornya dengan waktu panjang,’’ bebernya.
Dari empat wakil di sektor ganda campuran, prestasi terbaik hanya diciptakan Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana yang mencapai perempat final.
Rijal menambahkan, Bernadine sebetulnya tidak ada waktu untuk persiapan lebih.
’’Mungkin ke depannya untuk persiapan AJC (Kejuaraan Junior Asia) dan WJC lebih panjang lagi waktunya,’’ ujar juru taktik 38 tahun itu.
Untuk event berikutnya, Rijal menyatakan masih memantau pemain dari ajang sirnas, kejurnas, dan seleknas.
’’Saya berharap atlet nantinya bisa memiliki karakter jiwa petarung yang tidak mudah menyerah,’’ ucap sosok yang pernah berduet dengan Greysia Polii, Vita Marissa, Liliyana Natsir, dan Debby Susanto itu. (*)