Cetak Sejarah, Mutiara Raih Medali Emas Pertama Tunggal Putri Indonesia di Badminton Asia Junior Championship

RBG.ID – Mutiara Ayu Puspitasari berhasil mengukir sejarah sebagai tunggal putri Indonesia pertama peraih medali emas di ajang Badminton Asia Junior Championship 2023 setelah mengalahkan Kim Min Ji lewat dua game langsung.

Mutiara sudah memulai pertandingan dengan menyerang melalui drop shot tajam yang menyulitkan lawannya di set pertama Badminton Asia Junior Championship 2023.

Sempat tertinggal di awal pertandingan, Mutiara berhasil menyamakan kedudukan dan terus unggul atas lawannya tunggal putri Korea Selatan Kim Min Ji.

Baca Juga: Film The Moon D.O EXO Akan Tayang di Bioskop Indonesia pada 9 Agustus

Penempatan bola yang baik dari Mutiara menyulitkan Kim Min Ji, sehingga banyak poin yang didapat Mutiara akibat kesalahan Kim Min Ji. Di set ini, Mutiara berhasil menang dengan skor 21 – 11.

Di set kedua, tunggal putri Korea Selatan Kim Min Ji sudah bermain menyerang dan mendapatkan poin di awal pertandingan set kedua final Badminton Asia Junior Championship 2023. Namun, Mutiara tidak tinggal diam dan berhasil unggul jauh atas Kim Min Ji.]

Beberapa kali bola yang dipukul tunggal putri Korea Selatan didiamkan oleh Mutiara, sehingga menghasilkan poin bagi Kim Min Ji dan berhasil menyamakan kedudukan.

Baca Juga: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo: Mengevaluasi Potensi Calon Presiden 2024

Di pertengahan set kedua babak final Badminton Asia Junior Championship 2023, Mutiara dan Kim Min Ji kejar – mengejar poin.

Mutiara berhasil mengambil poin akibat kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Kim Min Ji dan memenangkan pertandingan set kedua dengan skor 21 – 17.

Kemenangan Mutiara Ayu Puspitasari atas Kim Min Ji membawanya menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang meraih medali emas di ajang Badminton Asia Junior Championship sejak digelar di tahun 1997.

Baca Juga: Podcast Dua Lipa dan Jennie Blackpink Ternyata Sudah Direkam Sebelum Met Gala 2023

Mutiara Ayu Puspitasari berhasil mendobrak tradisi kemenangan tunggal putri yang selalu diraih Jepang, China, dan Korea.