Kepala BGN Ledek Kekalahan Timnas Indonesia Dibantai Australia, Sebut Kekurangan Gizi dan Lahir di Kampung

RBG.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyoroti kondisi gizi pemain sepak bola Indonesia sebagai salah satu faktor yang memengaruhi performa Timnas Indonesia di lapangan.

Menurutnya, asupan gizi yang kurang sejak usia dini berdampak pada stamina dan daya tahan atlet saat bertanding.

Namun, pernyataan ini menuai pro dan kontra. Dadan juga membandingkan pemain lokal dengan 17 pemain naturalisasi yang sejak kecil mendapat asupan gizi lebih baik di negara asal mereka, seperti Belanda.

Baca Juga: Maarten Paes atau Emil Audero, Siapa Starter di Laga Timnas Indonesia vs Bahrain?

"Jangan heran kalau PSSI sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung," kata Dadan Hindayana, dikutip RBG.id pada Senin, 24 Maret 2025.

Untuk itu, komentar Dadan langsung mendapat respons dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

Ia menilai, pernyataan tersebut terlalu berlebihan dan kurang relevan, mengingat tugas utama Kepala BGN adalah menangani masalah gizi masyarakat, bukan mengomentari sepak bola.

Baca Juga: Daftar 11 Lokasi ATM Mandiri Rp10 Ribu dan Rp20 Ribu di Jabodetabek, Solusi Praktis Berbagi THR Lebaran 2025

"Kepala BGN jangan terlalu lebay menyangkutpautkan PSSI dengan makanan bergizi. Apalagi menyampaikan statement bahwa pemain Indonesia kurang makan bergizi," tuturnya.

Menurutnya, Dadan seharusnya lebih fokus pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih menghadapi banyak kendala dalam distribusi dan kualitas makanan bagi siswa di berbagai daerah.

Baca Juga: Apa Saja Bisnis Willie Salim? Bukan Cuma Konten Kreator, Ternyata Ini Sumber Kekayaan YouTuber 'Rendang Hilang' di Palembang

Ia juga menambahkan, program MBG masih mengalami berbagai kendala dan keluhan sehingga lebih baik Dadan Hindayana memastikan program tersebut berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto daripada mengomentari performa Timnas Indonesia.***