internasional

Konflik di Afrika Gara-gara Pasukan Senjata dari China?

Selasa, 20 September 2022 | 23:09 WIB
Ilustrasi

RBG.id - Hingga kini hampir semua negara di Sub-Sahara Afrika berada dalam cengkeraman konflik bersenjata dengan intensitas rendah dan tinggi yang mendorong jutaan warganya terpaksa harus mengungsi ke wilayah lain.

Konflik bersenjata di Afrika dinilai mengalami peningkatan yang signifikan setelah banyak dan mudahnya bagi para pelaku kejahatan untuk mengakses pasokan senjata ilegal yang dibeli dari luar negeri.

BACA JUGA : China Pesimis Pandemi Covid-19 Akan Segera Berakhir

Menurut para ahli, penyebaran senjata ilegal di Afrika tidak dapat dengan mudah dihentikan. Khususnya ketika China mulai mengubah pendekatan mereka dengan mengajukan syarat untuk penjualan senjata ke negara-negara Afrika.

Dimuat ANI News pada Selasa (20/9), laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut China sebagai pemasok senjata global keempat, menyumbang 4,6 persen dari total ekspor senjata global antara 2017 dan 2021.

Sepuluh persen dari total penjualan ekspor global China, didistribusikan ke negara-negara Afrika, termasuk Ethiopia, Sudan, Nigeria, Tanzania, Kamerun, Zimbabwe, Zambia, Gabon, Aljazair, Namibia, Ghana, Burundi, Kenya, dan Mozambik.

Data ini diperkuat dengan laporan Jane's Defense Weekly yang manyatakan hampir 70 persen kendaraan militer lapis baja di 54 negara Afrika berasal dari China dan hampir 20 persen dari semua kendaraan militer di benua itu dipasok oleh negara komunis.

Halaman:

Tags

Terkini