RBG.ID – Saat ini, negara India diperkirakan memiliki jumlah penduduk yang mencapai 1,428 miliar jiwa.
Oleh sebab itu, India mengambil alih posisi Tiongkok yang sejak 1961 selalu menduduki peringkat teratas dunia dalam jumlah populasi.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada Rabu (19/4), selisih India dengan Tiongkok lebih dari 2,9 juta jiwa.
Baca Juga: Fan Concert Moonbin dan Sanha ASTRO di Makau dan Jakarta Resmi Dibatalkan
Merespon hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Wang Wenbin menilai bonus demografi suatu negara tak bisa dilihat dari segi jumlah semata.
"Jumlah memang penting, tapi yang lebih penting adalah sumber daya manusia berbakat," ujarnya dalam pengarahan pers rutin di Beijing, Rabu (19/4).
Wang menuturkan dari 1,425 miliar jiwa penduduk Tiongkok, sekitar 900 juta di antaranya berumur angkatan kerja dengan rata-rata menerima pendidikan selama 10,9 tahun.
Baca Juga: Tragis! Pejalan Kaki Ditabrak Pengendara Mobil Hingga Terpental dan Akhirnya Tewas di Tanah Abang
"Bagi mereka yang memasuki dunia kerja, waktu menerima pendidikannya meningkat menjadi 14 tahun," imbuhnya.
Pemerintah Tiongkok, lanjut dia, sudah menerapkan strategi nasional menghadapi penuaan penduduk dengan mengeluarkan kebijakan tiga anak dan berbagai insentif pendukung.
"Bonus demografi di Tiongkok masih belum berhenti dan kami sedang merancang bonus demografi berbakat," ujar Wang mengutip pernyataan Perdana Menteri Li Qiang.
Baca Juga: RS Changfeng di Beijing Kebakaran, Sebagian Korban Tewas Lansia Usia 70 Tahun Keatas
Wang juga optimistis angkatan kerja masih menjadi pendorong utama pembangunan di Tiongkok.
Data PBB soal jumlah penduduk Tiongkok itu tak termasuk populasi Hongkong dan Makau yang masing-masing sebagai Wilayah Administrasi Khusus di bawah pemerintahan Tiongkok.