RBG.ID - Kecelakaan tragis pesawat Air India yang terjadi tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, Kamis 12 Juni 2025, diduga kuat disebabkan oleh tabrakan dengan kawanan burung, menurut seorang mantan pilot berpengalaman.
Pesawat Boeing 787 tujuan London tersebut mengangkut 242 penumpang dan awak, dan dilaporkan jatuh sesaat setelah mengudara.
Kepala polisi setempat menyatakan bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden ini.
Baca Juga: Sering Overthinking? Ini Dia 5 Tipe Overthinker yang Perlu Kamu Kenali, Kamu Masuk Tipe yang Mana?
Saurabh Bhatnagar, seorang mantan pilot dan pengamat penerbangan, mengatakan kepada NDTV bahwa indikasi awal menunjukkan adanya multiple bird hits atau tabrakan dengan beberapa burung sekaligus.
Tabrakan dengan kawanan burung ini menyebabkan kedua mesin pesawat kehilangan daya dorong.
“Lepas landasnya tampak sempurna. Namun, sebelum roda pendaratan sempat ditarik, pesawat mulai kehilangan ketinggian.
Baca Juga: Top Global Serial Netflix! Mercy for None Punya Segudang Fakta Menarik yang Harus Kamu Ketahui
Ini mengindikasikan adanya kehilangan tenaga atau daya angkat,” ujar Bhatnagar, dilansir dari The Independent Jumat 13 Juni 2025.
Ia menambahkan bahwa rekaman video menunjukkan pesawat jatuh dengan cara yang terkontrol.
Ini adalah ciri khas pesawat kehilangan mesin, tetapi masih dalam kendali pilot. Meski begitu, pesawat akhirnya tetap jatuh.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Aksi Tentang Pembunuh Andalan yang Sangat Dingin Selain John Wick: Ballerina
Lantas, apa itu Bird strike atau tabrakan pesawat dengan burung?
Bird strike atau tabrakan pesawat dengan burung, bukanlah hal baru di dunia penerbangan.
Namun burung, terutama bila dalam kelompok besar, dapat masuk ke mesin jet dan menyebabkan kerusakan fatal.
Upaya pencegahan biasanya mencakup penggunaan lampu tambahan pada pesawat serta suara keras di area bandara untuk mengusir burung.
Baca Juga: Suka How to Train Your Dragon? Rekomendasi 5 Film Animasi Petualangan Fantasi yang Kamu Akan Suka
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Inggris, ada 1.432 insiden tabrakan burung yang dilaporkan di Inggris pada tahun 2022.
Profesor John McDermid dari University of York menyebut bahwa kecelakaan Air India ini sangat mengejutkan karena terjadi pada ketinggian yang sangat rendah, kurang dari 200 meter dari permukaan tanah.
“Pesawat dirancang untuk tetap bisa terbang dengan satu mesin. Jadi, kegagalan dua mesin secara bersamaan pada tahap ini merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi,” ujarnya.