internasional

Bukan di Vatikan, Ternyata Paus Fransiskus Minta Dimakamkan di Gereja Ini

Selasa, 22 April 2025 | 10:19 WIB
Potret Paus Fransiskus (vaticannews.va)

RBG.ID - Wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 menjadi duka seluruh dunia.

Sang pemimpin spiritual 1,4 miliar umat Katolik dunia mengembuskan napas terakhirnya di usia 88 tahun, hanya sehari setelah penampilan publik terakhirnya di Misa Paskah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Kepergian Paus Fransiskus menandai berakhirnya era kepemimpinan spiritual yang penuh kasih, namun sekaligus menjadi awal dari prosesi pemakaman yang berbeda dari tradisi panjang Gereja Katolik.

Baca Juga: Kapan Paus Fransiskus Dimakamkan? Begini Tahapan Menuju Tempat Peristirahatan Terakhir Imam Katolik

Pemakaman yang dirancang dengan penuh kesederhanaan ini mencerminkan kepribadian Paus Fransiskus yang dikenal rendah hati dan menolak kemewahan, bahkan hingga akhir hayatnya.

Salah satu elemen yang paling mencolok dalam prosesi pemakaman Paus Fransiskus adalah keputusannya untuk tidak menggunakan tiga lapis peti jenazah sebagaimana lazimnya.

Jika sebelumnya para paus dimakamkan dalam peti kayu, timah, dan kayu ek, maka Paus Fransiskus hanya memilih satu peti kayu berlapis seng langkah simbolik yang mencerminkan gaya hidup sederhananya.

Baca Juga: Alami Cedera Parah, Kevin Diks Terancam Absen Bela Timnas Indonesia vs China dan Jepang

Ia juga menolak penggunaan panggung khusus atau catafalque untuk pamer publik. Sebagai gantinya, jenazah akan disemayamkan secara terbuka di Basilika Santo Petrus agar umat dapat memberikan penghormatan terakhir secara langsung dan intim.

Setelah wafatnya dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan Vatikan dan Camerlengo Kardinal Kevin Joseph Farrell, jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke kapel pribadinya. Di sana, ia akan dikenakan jubah liturgis kepausan berupa jubah merah dan kasula putih.

Sebagai simbol berakhirnya masa jabatan, cincin khas kepausan, Fisherman’s Ring, akan dihancurkan.

Proses ini menjadi bagian dari tradisi panjang yang menghormati transisi kepemimpinan dalam Gereja Katolik.

Baca Juga: Menyentuh Hati, Ini Pesan Terakhir Paus Fransiskus di Medsos Sebelum Meninggal Dunia

Selanjutnya, panitia pemakaman dan masa berkabung akan dibentuk oleh para kardinal. Masa berkabung umumnya berlangsung antara empat hingga enam hari. Diperkirakan misa pemakaman akan digelar sekitar tujuh hari setelah wafat diumumkan ke publik.

Disemayamkan di Gereja Favorit, Bukan di Vatikan

Berbeda dari kebanyakan paus sebelumnya yang dimakamkan di kompleks Vatikan, Paus Fransiskus telah menyatakan keinginannya untuk beristirahat selamanya di Basilika Santa Maria Maggiore.

Gereja ini memiliki makna spiritual mendalam bagi beliau, karena kerap dikunjungi untuk berdoa, khususnya sebelum dan sesudah kunjungan kenegaraan atau perjalanan pastoral.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Umumkan Efisiensi Anggaran di Jawa Barat Capai Rp5 Triliun, Warganet: Ini baru Gubernur!

Sebelum pemakaman, jenazah akan disemayamkan selama dua hari di Basilika Santo Petrus untuk memberi kesempatan kepada umat dan para pemimpin dunia memberikan penghormatan terakhir.

Misa pemakaman akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus dan dipimpin oleh para kardinal dari seluruh dunia.

Peti jenazah akan diiringi oleh pembawa salib menuju altar utama. Dalam prosesi tersebut, sebuah kain sutra putih akan ditempatkan di wajah Paus sebuah tradisi simbolis perpisahan terakhir yang telah lama dijalankan Gereja Katolik.

Kepergian Paus Fransiskus tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.***

Tags

Terkini