RBG.id – Kebakaran hebat yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, yang berlangsung sejak Selasa (7/1), masih belum dapat dikendalikan.
Angin kencang yang awalnya diperkirakan melemah justru semakin memperparah kondisi, membuat titik-titik api sulit dipadamkan.
Dilansir RBG.id dari laman AccuWeather, sebanyak 25 orang meninggal dunia hingga Rabu malam, sementara 30 lainnya masih dinyatakan hilang.
Ratusan ribu warga terpaksa dievakuasi dari rumah mereka di area terdampak.
Baca Juga: Update Korban Kebakaran Glodok Plaza: Empat Jenazah Ditemukan, Sebelas Orang Masih Dilaporkan Hilang
Kecepatan angin yang tercatat mencapai 56 km/jam di sepanjang Pantai Pasifik dan hingga 88 km/jam di kawasan pegunungan memicu lonjakan kobaran api ke daerah pemukiman mewah.
Ahli meteorologi Todd Hall menyampaikan harapannya agar angin yang menghambat upaya pemadaman segera mereda.
"Ini mungkin dorongan terakhir dari angin yang memperparah situasi hari ini," ujar Hall. "Jika kita bisa melewati hari ini, kondisi cuaca akan membaik pada akhir pekan, terutama Jumat dan Sabtu.”
Rumah Mewah Hangus Dilalap Api
Kebakaran ini menghancurkan wilayah dari Santa Monica hingga Malibu, yang dikenal dengan properti bernilai tinggi.
Harga rumah di kawasan tersebut rata-rata mencapai dua juta dolar AS (sekitar Rp32 miliar).
Selain kerusakan properti, dampak kebakaran meluas ke sektor pariwisata dan kesehatan. Asap pekat mengancam kualitas udara dan membahayakan warga yang terpapar dalam waktu lama.
Baca Juga: Tiket Timnas U20 Challenge Series 2025 di Sidoarjo Resmi Dijual Hari Ini, Segini Harganya