RBG.id – Isak tangis keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel), terdengar dari lantai pertama. Mereka histeris mendengar pengumuman nama-nama korban tewas yang telah diidentifikasi.
Beberapa di antaranya berteriak menangis saat mendengar anggota keluarga yang dicintainya telah masuk dalam daftar korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air.
Dilansir RBG.id dari media korsel Yonhap pada Senin, 30 Desember 2024 Saat ini proses identifikasi masih berjalan, Kepolisian tengah mengumpulkan seluruh DNA dari korban tewas dan mencocokan dengan sampel DNA anggota keluarga yang sudah diambil.
Sebanyak 181 orang yang berada di dalam pesawat Boeing 737-800 Jeju Air dari data yang ada diantaranya merupakan 82 orang pria dan 93 orang adalah Wanita. Serta rentang usia mulai dari tiga hingga 78 tahun.
Hingga saat ini kepolisian sudah mengantongi 88 korban yang berhasil diidentifikasi dari 179 penumpang pesawat Jeju Air yang tewas.
Sementara itu, 2 orang pramugari dinyatakan selamat dan masih dalam proses penanganan di rumah sakit.
Seorang keluarga korban memberikan keterangan pada awak media sambil menangis ia mengatakan “Adik Perempuan saya ada di pesawat itu”, kata seorang Wanita berusia 33 tahun bermarga Kim.
“Dia mengalami banyak kesulitan dan bepergian karena situasinya baru saja mulai membaik”, tambahnya.
Suasana Keluarga Korban di Bandara Internasional Muan
Dari pukul 13.00 siang, sudah ada 100 orang yang telah memadati ruang rapat saat petugas pemadam kebakaran mulai memberikan informasi terkini terkait jumlah dan identifikasi korban tewas.
Kepala pemadam kebakaran kecelakaan pesawat JEJU Air di Bandara Muan, Lee Jeong Hyeon mengumumkan dari 181 orang yang berada di dalam pesawat JEJU Air dinyatakan telah meninggal. Suara tangis dan histeris para anggota keluarga korban memenuhi ruangan.
Lalu, setengah jam berikutnya Pemerintah mulai mengumumkan nama-nama 22 orang yang dipastikan tewas. Hal tersebut kembali memicu lebih banyak kesedihan para anggota keluarga korban.