RBG.ID – Anak keduanya, Sara, menjadi wakil presiden. Anak bungsunya, Sebastian, menjabat wali kota.
Semestinya, Rodrigo Duterte, mantan presiden Filipina, sudah bisa pensiun dengan tenang.
Namun, pria 79 tahun itu sekarang malah kembali mengincar kursi wali kota Davao City, Mindanao, yang dulu pernah didudukinya selama 10 tahun.
Padahal, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tengah menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama dia menerapkan kebijakan pemberantasan narkotika.
Duterte telah menyerahkan dokumen untuk mencalonkan diri menjadi wali kota ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat pada Senin (7/10) lalu.
Dia akan maju bersama Sebastian, anaknya, yang saat ini menjadi wali kota Davao.
Baca Juga: Como 1907 Berikan Bir Gratis untuk Fans Napoli, Cesc Fabregas Bilang Begini
"Saya ingin melayani Anda (warga Davao)," katanya di hadapan wartawan setelah menyerahkan berkas.
Jaksa ICC memperkirakan, buntut kebijakan pemberantasan narkoba Duterte, jumlah korban tewas antara 12.000 sampai 30.000 orang.
Versi The Guardian, lebih dari 6.000 orang kehilangan nyawa.
Sebagian besar mereka berasal dari kalangan miskin.
Banyaknya kasus pembunuhan oleh orang-orang bersenjata dan bermotor diduga terkait dengan gerakan antinarkoba Duterte.