RBG.id - Kejaksaan Korea Selatan tengah menyelidiki dugaan nepotisme yang melibatkan menantu mantan Presiden Moon Korea Selatan Jae In yang dipekerjakan sebagai direktur eksekutif di Thai Star Jet, sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah di Thailand.
Menantu yang hanya diidentifikasi sebagai "Seo" ini, diangkat sebagai eksekutif maskapai meskipun tidak memiliki pengalaman di industri penerbangan, dengan latar belakangnya lebih berfokus pada industri game.
Pengangkatan "Seo" pada tahun 2018 di posisi tinggi di Thai Star Jet memicu spekulasi mengenai nepotisme, terutama karena performa maskapai tersebut dilaporkan menurun setelah dia menjabat.
Baca Juga: Deretan 15 Pesohor yang Berpartisipasi dalam Pilkada 2024, dari Si Doel hingga Vicky Prasetyo
Kejaksaan kini mencurigai, langkah ini mungkin melibatkan quid pro quo, atau tindakan saling menguntungkan antara Moon Jae In dan pihak yang terkait dengan pengangkatan menantunya.
Menurut pihak kejaksaan, gaji lebih dari 200 juta won yang diterima oleh "Seo" selama bekerja sebagai eksekutif di Thai Star Jet dicurigai sebagai bentuk suap yang diberikan kepada mantan Presiden Moon Jae-in.
Dugaan ini semakin memperkuat spekulasi bahwa ada pengaruh dari Moon dalam pengangkatan tersebut.
Baca Juga: Alhamdulillah, Kemenag Kebut Target 3.600 Pesantren Mandiri, Simak Penjelasan Lengkapnya
Awalnya, kasus nepotisme ini disebut sebagai penggelapan dan pelanggaran kepercayaan maskapai penerbangan.
Namun, baru-baru ini telah diganti menjadi 'kasus perekrutan istimewa maskapai penerbangan dan dukungan imigrasi luar negeri untuk anak-anak mantan presiden.
"Kami melakukan penyelidikan tanpa pertimbangan politik apa pun sesuai dengan bukti dan prinsip hukum,"kata pejabat kejaksaan dikutip RBG.id sbsnews pada Minggu, 1 September 2024.
Baca Juga: Sejarah dan Fakta Kaskus: Bongkar Asal-Usul Forum yang Diduga Jadi Tempat Gibran Hina Prabowo
Di sisi lain, pihaknya menolak untuk mengungkapkan rincian spesifik terkait kasus nepotisme Moon Jae-In selaku mantan Presiden Korea Selatan.