RBG.ID – Bentrokan antara Tiongkok dan Filipina di Laut China Selatan (LCS) melunak.
Dua negara itu mencapai sebuah kesepakatan yang diharapkan dapat mengakhiri konflik tersebut.
Kesepakatan itu tercapai pada Minggu (21/7) waktu setempat.
Baca Juga: Dukungan ke Kamala Harris Mengalir Pasca Joe Biden Mundur dari Pertarungan Pilpres Amerika Serikat
Hal itu terlaksana setelah serangkaian pertemuan antara diplomat Filipina dan Tiongkok di Manila.
Kemudian, digelar pertukaran nota diplomatik untuk membangun kesepakatan yang dapat diterima bersama di wilayah dangkalan tersebut, tanpa pihak mana pun menyerahkan klaim mereka atas wilayah itu.
Dua pejabat Filipina, yang mengetahui proses negosiasi, membenarkan adanya kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Pemutaran Perdana Film Deadpool and Wolverine, Saling Puji antara Ryan Reynolds dan Hugh Jackman
Pemerintah Filipina lantas menerbitkan pernyataan singkat yang berisi pengumuman kesepakatan itu tanpa memberi perincian.
’’Kedua pihak mengakui perlunya meredakan situasi di Laut China Selatan dan mengatasi perbedaan melalui dialog dan konsultasi, dan setuju bahwa perjanjian itu tidak akan merugikan posisi masing-masing,’’ kata Departemen Luar Negeri Filipina di Manila.
Meski begitu, setelah mencapai kesepakatan tersebut, Filipina menegaskan haknya di Laut China Selatan.
Baca Juga: Hijrah ke Persib Bandung, Dimas Drajad Jalani Peran sebagai Winger
Hal itu mengenai misi pasokan ke Second Thomas Shoal yang diperebutkan.
Meskipun Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) tidak memberi perincian tentang pengaturan tersebut, Manila menyebut hal itu tidak akan merugikan posisi nasional masing-masing.