"Semua orang meninggalkan rumah mereka," kata Samadi.
"Rumah, kantor dan toko kosong dan ada kekhawatiran akan terjadi gempa susulan. Saya dan keluarga berada di rumah saat merasakan gempa.
Keluarga Samadi mulai berteriak dan berlari keluar, takut untuk kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
Organisasi Kesehatan Dunia di Afghanistan mengatakan, pihaknya mengirim sebanyak 12 ambulans ke Zenda Jan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Karena jumlah kematian dan korban akibat gempa terus dilaporkan, tim berada di rumah sakit untuk membantu merawat yang terluka dan menilai kebutuhan tambahan," kata Badan PP di postingan Twitter (X).
"Ambulans yang didukung WHO mengangkut orang-orang yang terkena dampak, kebanyakan dari perempuan dan anak-anak," tutupnya.
Saat gempa terjadi, saluran telepon di Herat terputus sehingga sulit untuk mengumpulkan informasi rinci tentang daerah yang terkena dampak.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan raturan orang turun ke jalan di luar rumah dan kantor mereka di Kota Herat.