RBG.ID - Putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Hunter Biden mengaku tidak bersalah
atas tiga dakwaan kepemilikan senjata api yang telah diajukan usai kesepakatan pembelaan Hunter Biden dirinya gagal.
Permohonan itu diajukan oleh Hunter Biden pada Selasa (3/10/2023) dan menempatkan kasusnya di jalur yang tepat untuk diadili sebelum pemilu 2024 mendatang.
Surat dakwaan tersebut menuduh warga California itu berbohong terkait penggunaan narkoba pada tahun 2018 dalam permohonan pembelian senjata api yang disimpan selama 11 hari.
Kuasa hukum, Pastor Lowell, mengatakan kepada pengadilan, Hunter Biden berencanakan mengajukan mosi untuk membatalkan kasus itu dan menantang konstitusionalnya.
Baca Juga: Dalam Pemungutan Suara, Kevin McCarthy Dipecat Dari Jabatannya Sebagai Ketua DPR AS
Hunter Biden didakwa beberapa minggu setelah kesepakatan pembelaan pajak dan tuduhan senjata gagal.
Hunter Biden juga mengaku selama ini berjuang melawan kecanduan kokain selama waktu itu. Namun, saat itu pengacara Hunter Biden mengatakan kalau ia tidak melanggar hukum.
Tuduhan kepemilikian senjata kepada Hunter Biden seperti itu jarang terjadi dan pengadilan banding juga menemukan adanya larangan pecandu narkoba.
Pasalnya, untuk memiliki senjata tidak diperbolehkan bagi pecandu narkoba karena itu melanggar Amandemen Kedua standar baru di Mahkamah Agung.
Perjanjian itu diubah setelah hakim yang harus menandatangani, justru malah melontarkan beberapa pertanyaan mengenai kesepakatan terhadap Hunter Biden.
Baca Juga: 6 Kapal Selam Terbesar di Dunia, Paling Banyak Dari Rusia
Adapun Jaksa Federal telah menyelidiki urusan bisnis dari Hunter Biden selama lima tahun.
Perjanjian itu menyerukan agar sang Ayah sebagai Presiden Amerika Serikat Joe Biden dibebaskan dari tuntutan pidana sebelum ia mulai mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada pemilu 2024 mendatang.
Saat ini Hunter Biden belum didakwa melakukan kejahatan apa pun terkait aktivitas bisnisnya di luar negeri dan menyangkal melakukan kesalahan apa pun.