RBG.ID – Produksi photocard berlebih tengah diselidiki oleh Komisi Pengadilan Perdagangan Korea (FTC) yang mendatangi 3 perusahaan hiburan terbesar di Korea yakni SM, JYP, dan YG.
Penyelidikan ini karena banyaknya keluhan banyaknya photocard yang diproduksi oleh perusahaan hiburan saat ini.
Dimana penggemar harus membeli album terlebih dahulu dengan harga yang mahal untuk mendapatkan photocard atau foto artis yang dicetak seukuran kartu ATM. FTC memfokuskan pada dugaan 3 perusahaan tersebut menerapkan praktik "penjualan paksa".
Baca Juga: TREASURE Berhasil Sabet Gelar Million Seller Lewat Album REBOOT
Mereka mengunjungi YG Entertainment pada tanggal 2 Agustus, kemudian SM Entertainment pada 31 Juli dan JYP Entertainment 1 Agustus.
Salah satu aduan yang disebutkan adalah boy grup asuhan SM Entertainment NCT dikatakan telah merilis hampir 50 versi photocard yang berbeda.
Kartu-kartu ini dijual secara acak. Untuk mendapatkannya bisa dengan membeli album dari grup tersebut.
Baca Juga: Rilis Hari Ini, Mini Album 'Get Up' NewJeans Mencapai 1,72 Juta Pre-order
Opini publik muncul, menyatakan bahwa praktik tersebut menjadi "terlalu ekstrim" karena harga satu album berkisar antara 15.000-40.000 won.
Pada praktiknya, penggemar biasa membeli beberapa album sampai mereka mendapatkan photocard anggota favorit mereka.
Jika tidak mendapatkannya, photocard tersebut akan dijual di market place yang jangkauan pembelinya bisa antar negara.
Baca Juga: YOUTH IN THE SHADE Milik ZEROBASEONE Jadi Album Debut Terlaris dalam Sejarah K-Pop
Sayangnya, album-album yang photocardnya sudah diambil akan diletakkan di tempat sampah atau dipinggir jalan, siapa pun boleh mengambilnya.
Nilai photocard ini saat dijual kembali juga bisa jauh lebih tinggi dari harga album yang mereka beli. Harga jual photocard dilihat dari bagus atau tidak hasil foto idol tersebut dan melihat permintaan pasar.