RBG.ID – Di sekitaran kawasan Kota Tua terdapat beberapa bangunan ala jaman kolonial Belanda yang telah mengalami peremajaan.
Dari lapangan Fatahillah, di dekat sana, terdapat satu bangunan di bagian atas pintunya tertulis ‘Museum Wayang’.
Meski bangunannya tidak terlihat megah seperti Museum Sejarah Jakarta, di dalamnya terdapat banyak koleksi wayang baik duplikat maupun wayang asli yang dapat dilihat.
Salah satu koleksi bersejarah yang dipajang di Museum Wayang adalah Wayang Revolusi atau awalnya disebut Wayang Perdjoeangan yang dibuat oleh Radin Mas Sayid.
Meski yang disimpan di Museum Wayang adalah wayang duplikasinya. Tetapi pada Agustus 2005 World Museum Rotterdam Belanda telah meminjamkan dalam waktu yang lama wayang-wayang Revolusi yang asli kepada Museum Wayang.
Selain itu, di dalam sana juga kerap digelar pertunjukkan wayang dan pertunjukkan seni lainnya seperti tarian dan musik tradisional.
Baca Juga: Wisata ke Kota Tua Jakarta Terdapat 27 Tempat Bersejarah yang Dapat Dikunjungi
Museum Wayang telah berdiri sejak tahun 1974 saat itu diwakili oleh Gubenur DKI Jakarta H. Ali Sadikin yang menghadiri Pekan Wayang II. Dengan dukungan panitia dan para pecinta wayang akhirnya Museum Wayang dapat berdiri di Jalan Pintu Besar No 27.
Buka setiap Selasa-Jumat pukul 09.00-15.00 WIB dan pada weekend dari 09.00-20.00 WIB. Biaya yang dikenakan mulai dari Rp 1.500 untuk kalangan pelajar, Rp 2.250 untuk kalangan mahasiswa, dan Rp 3.750 untuk kalangan dewasa.
Lebih baik juga memiliki kartu JakCard karena objek wisata di bawah pemerintah Jakarta saat ini telah terintegrasi dengan Bank DKI.
Simak cerita menarik lainnya di Google News.