RBG.ID - Tim investigasi bersama Administrasi Tenaga Kerja Militer Kantor Kejaksaan Seoul Selatan menyerahkan bukti Ravi VIXX dan rapper Nafla yang menghindari dinas militer pada Senin (3/4/2023).
Bukit tersebut berupa dokumen A4 setebal 53 halaman yang diserahkan kepada Kementerian Kehakiman, yang mencantumkan tindakan spesifik Ravi VIXX dan rapper Nafla yang menghindari tugas wajib militer.
Surat tersebut menyatakan bahwa pada Februari 2021, Ravi dan perwakilan agensinya "A" bertemu dengan Tuan Gu, seorang broker pembebasan dinas militer.
Baca Juga: Tak Jera, Himchan Eks B.A.P Kembali Dilaporkan Melakukan Pelecehan Seksual Usai Terjerat Dua Kasus yang Sama
Dalam pertemuan tersebut, Tuan Gu menyarankan rencana agar Ravi VIXX menghindari dinas militer dengan memalsukan gejala epilepsi, sementara Nafla dapat mengklaim penyakit mental yang memburuk sebagai dasar pembebasan.
Pada Maret 2021, Tn. A menandatangani kontrak atas nama Ravi, termasuk success fee sebesar 50 juta KRW. Sebagai bagian dari kesepakatan, mereka menerima skenario palsu tentang Ravi yang menderita epilepsi.
Kemudian, pada Juni 2021, ketika Ravi menerima sertifikat medis untuk pembebasan wajib militer, Tuan Gu mengirimkan pesan teks kepada Tuan A untuk memberi selamat kepadanya karena telah mendapatkan pembebasan dari dinas militer dan mengirim sms, "Bagus, bebas militer."
Baca Juga: 6 Tahun Berkarir, BLACKPINK Dikabarkan Akan Perbarui Kontrak Dengan YG Entertaiment
Namun, ahli saraf Ravi VIXX tidak dapat menemukan kelainan apa pun, dan tidak memerlukan perawatan atau resep. Meski demikian, Ravi VIXX dengan tegas meminta agar dia menerima resep obat dan bisa mendapatkan diagnosis dengan memprotes dokternya, dengan mengatakan bahwa karir musiknya tergantung pada diagnosisnya.
Hal ini sama untuk Nafla, yang berada di bawah agensi yang sama dengan Ravi. Pialang Gu menyuruh Nafla untuk berpura-pura bahwa penyakit mentalnya semakin parah. Namun, jaksa menemukan bahwa Nafla secara teratur mengunjungi klinik dan diberi resep obat yang tidak diminumnya, dan gejala penyakit mentalnya tidak memburuk.
Sementara itu, Administrasi Tenaga Kerja Militer baru-baru ini mengumumkan akan memperkuat kriteria untuk dinas militer dengan menerapkan pedoman khusus untuk individu dengan kejang kejang terkait epilepsi.
Pedoman ini akan dikembangkan melalui konsultasi dengan ahli medis, yang akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu dan frekuensi kejang kejang dan apakah dapat dikontrol dengan terapi obat. Pada kasus epilepsi, 30 sampai 40% tidak menunjukkan kelainan pada scan EEG atau MRI.
Pialang Gu sebagai mantan anggota militer, tampaknya memanfaatkan fakta ini untuk mendapatkan pengecualian militer bagi kliennya.
Sumber: Allkpop
Ikuti berita menarik lainnya di Google News