RBG.ID - Bogor adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kota ini sering disebut sebagai kota hujan, dan budaya Sunda sangat mendalam di sini.
Selain itu, ada beberapa tempat wisata terkenal di Bogor, seperti Puncak dan Kebun Raya Bogor. Namun, masih banyak tempat wisata lain yang belum banyak diketahui orang, salah satunya adalah Kampung Budaya Sindangbarang.
Kampung Budaya Sindangbarang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor.
Menurut sejarah, Kampung Budaya Sindangbarang adalah kampung tertua di Kabupaten Bogor. Dalam sejarahnya, di abad ke-12 pernah ada Kerajaan Pakuan Pajajaran yang merupakan kerajaan Sunda yang kuat.
Baca Juga: Liburan Sambil Belajar di Animalium Science Center, Destinasi Wisata Edukatif untuk Keluarga dan Anak
Kampung Budaya Sindangbarang buka setiap hari dari pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.
Harga tiket masuk cukup terjangkau, yaitu Rp25.000 per orang pada hari Senin sampai Jumat, dan Rp35.000 per orang pada hari Sabtu dan Minggu.
Juga tersedia paket harga untuk kelompok atau rombongan yang ingin berkunjung.
Akses ke Kampung Budaya Sindangbarang cukup sulit karena jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Bogor.
Baca Juga: De Pointe Resort dan Resto Rayakan Ulang Tahun ke-4, Ada Promo Spesial Sepanjang Oktober 2025
Ada beberapa pilihan transportasi untuk sampai ke sana, yaitu dengan transportasi umum dan kendaraan pribadi.
Untuk transportasi umum, kita bisa naik angkutan umum dua kali hingga turun di daerah Ciapus.
Sedangkan, jika datang dari arah Jakarta, kita bisa lewat pintu tol Ciawi, lalu melanjutkan perjalanan sampai ke Ciapus.
Namun, petunjuk jalan ke Kampung Budaya ini sedikit, jadi kita perlu bertanya kepada warga setempat untuk bisa sampai ke sana.
Baca Juga: Bisa Berkebun hingga Memancing, Yuk Ajak Si Kecil Bermain di Kuntum Farmfield Bogor
Di Kampung Budaya, kita bisa belajar berbagai seni budaya Sunda. Pertama, kita akan berkeliling dan melihat rumah adat khas Suku Sunda.
Selanjutnya, kita melihat kesenian Sunda seperti Tari Jaipong, Pencak Silat, alat musik Angklung, serta permainan Lembur. Tidak hanya melihat, kita juga bisa ikut belajar kesenian tersebut.
Di sini, kita juga akan diajarkan cara menanam padi, membajak sawah, hingga menumbuk padi.
Namun, acara yang paling menarik dan dinantikan adalah Upacara Seren Taun, yang diadakan bulan Muharram. Upacara ini merupakan bentuk syukur dan rasa terima kasih atas hasil panen padi dan sawah.
Baca Juga: Gianni Infantino Luncurkan FIFA ASEAN Cup, Apa itu? Era Baru Sepak Bola Asia Tenggara
Di Kampung Sindang Barang terdapat Imah Gede atau dalam bahasa Indonesia disebut Rumah Besar, yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan musyawarah oleh para tetua adat dan para kokolot.
Kokolot adalah kelompok para sesepuh adat yang tinggal di Kampung Sindang Barang.
Selain itu, seperti halnya kampung adat Sunda lainnya, di sini juga ada rumah-rumah kecil yang tidak memiliki pintu, tetapi memiliki jendela.
Rumah-rumah ini sering disebut leuit atau lumbung padi.
Di tempat ini, warga biasa menyimpan padi hasil panen mereka. Meskipun tetap menjaga tradisi dan adat istiadat leluhur, Kampung Budaya Sindang Barang juga menyambut wisatawan.
Baca Juga: Glamping Anti Ribet di Tangkal Pinus Bandung, Bisa Main Bareng Alpaca hingga ATV
Terutama wisatawan yang ingin mempelajari sejarah Kasepuhan Sunda tempo hari atau belajar tari dan karawitan. Akhirnya, tempat ini mendapat penghargaan sebagai salah satu kampung wisata.
Kampung Budaya Sindang Barang hampir mirip dengan Desa Pujon Kidul di Jawa Timur, dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pengunjung yang ingin berekreasi dan mengenal kehidupan tradisional di Kampung Budaya Sindang Barang harus membayar tiket masuk dengan harga yang terjangkau. Harga tiket masuk ke Kampung Budaya Sindang Barang dimulai dari Rp150.000.
Desa wisata budaya ini buka setiap hari mulai pagi hingga sore. Pengunjung bisa datang ke Kampung Budaya Sindang Barang mulai pukul 09.00 sampai siang.