RBG.id – Siap menghantui bioskop tanah air di bulan ini, berikut deretan fakta menarik seputar film "Pengepungan di Bukit Duri".
Sutradara kenamaan Joko Anwar kembali menyapa pecinta film Indonesia dengan karya terbarunya yang berjudul “Pengepungan di Bukit Duri”.
Film bergenre thriller sosial ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai Kamis, 17 April 2025, dan menjanjikan ketegangan yang berpadu dengan pesan-pesan sosial yang mendalam.
Berbeda dari film-film horor yang identik dengan namanya, Joko kali ini menghadirkan cerita menegangkan yang dibalut dengan kritik sosial tentang diskriminasi, pendidikan, dan kekerasan dalam masyarakat.
Cerita Tentang Seorang Guru di Tengah Kekacauan
Film berdurasi 118 menit ini mengikuti sosok Edwin (diperankan Morgan Oey), seorang guru pengganti idealis yang dikirim mengajar ke SMA Duri, sebuah sekolah bermasalah yang berada di kawasan rawan konflik.
Namun misi utamanya bukan hanya mengajar—ia juga berusaha mencari keponakannya yang hilang.
Situasi berubah drastis saat kekerasan brutal melanda sekolah. Edwin terjebak dalam situasi berbahaya dan harus bertahan hidup di tengah kerusuhan yang semakin memanas.
Berlatar Indonesia Masa Depan
Cerita “Pengepungan di Bukit Duri” mengambil latar waktu tahun 2027, ketika Indonesia digambarkan berada dalam kondisi sosial-politik yang tidak stabil akibat diskriminasi dan kebencian sosial.
Film ini secara eksplisit menyuarakan keresahan terhadap ketimpangan pendidikan, kekerasan di lingkungan sekolah, dan kehilangan arah moral generasi muda.
Baca Juga: Tembus 3 Juta Penonton, Film Jumbo Pecahkan Rekor Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa