RBG.id - Mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, dikenai sanksi denda setelah otoritas ketenagakerjaan Korea Selatan menyimpulkan dirinya bersalah dalam kasus perundungan di tempat kerja.
Keputusan ini terungkap setelah seorang mantan karyawan ADOR, A, membagikan hasil investigasi tersebut melalui media sosial pada 24 Maret 2025.
Dalam unggahannya, A menyatakan dirinya telah menerima pemberitahuan resmi terkait kasus perundungan.
"Hari ini saya mendapatkan hasil investigasi dari otoritas ketenagakerjaan melalui surat resmi. Saya ingin berbagi kabar ini karena banyak yang menunggu kepastian," tulis keterangan korban, dikutip RBG.id dari Instagram @panncafe pada Rabu, 26 Maret 2025.
Berdasarkan dokumen yang diunggah, Min Hee Jin terbukti melakukan perundungan di tempat kerja, termasuk tindakan verbal abuse, serta melanggar kewajiban dalam melakukan investigasi yang objektif.
Atas pelanggaran ini, ia dijatuhi sanksi berupa denda sebagai bentuk hukuman atas perbuatannya.
Baca Juga: BRAVO! Timnas Indonesia Unggul 1-0 atas Bahrain di Babak Pertama, Presiden Prabowo Hadir di GBK
Diketahui, A menekankan hanya sebagian kecil kasus perundungan di tempat kerja yang diakui oleh otoritas terkait sehingga keputusan untuk menjatuhkan sanksi denda menunjukkan kasus bully dianggap serius.
Ia juga mengungkapkan, dirinya sempat memberikan beberapa kesempatan bagi Min Hee Jin untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah secara damai, namun justru berujung pada gugatan hukum dari pihak Min Hee Jin.
"Saya sudah empat kali memberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi dia memilih jalur hukum. Sekarang saya tidak butuh permintaan maaf lagi," lanjutnya.
Selain Min Hee Jin, investigasi juga dilakukan terhadap wakil CEO ADOR. Meskipun perundungan di tempat kerja terbukti terjadi, tidak ditemukan cukup bukti untuk mendukung tuduhan asusila.
Otoritas ketenagakerjaan pun tidak memiliki perbedaan pendapat terkait hasil investigasi ini.