RBG.id - Setelah tujuh tahun vakum, G-Dragon akhirnya kembali ke dunia musik dengan merilis single terbaru berjudul "POWER" pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Kepulangan vokalis dan rapper legendaris BIGBANG ini disambut antusias oleh para penggemarnya di seluruh dunia yang telah menantikan musik baru dari sang idola G-Dragon.
Namun, tak hanya musiknya yang menjadi sorotan; kolaborasi G-Dragon dengan label EMPIRE, sebuah label independen yang dimiliki pengusaha Palestina, Ghazi Shami, menarik perhatian dan diskusi luas di internet.
Dirilis bersama agensi Galaxy Corporation di Korea dan EMPIRE, "POWER" dengan cepat menuai pujian dari para penggemar dan netizen karena lirik dan komposisinya.
Namun, keputusan G-Dragon untuk bekerja sama dengan EMPIRE dianggap lebih dari sekadar urusan bisnis.
EMPIRE yang dikelola Shami, dikenal lantang menentang serangan terhadap warga Palestina, terutama di wilayah Gaza.
Kolaborasi ini memicu dukungan dari penggemar K-Pop lintas fandom, yang menilai langkah ini sebagai bentuk keberanian dan solidaritas G-Dragon terhadap Palestina.
Banyak yang melihat kolaborasi ini sebagai keputusan yang berani, mengingat isu Palestina sering kali mendapat respons beragam di ranah industri global.
Tahun lalu, serangan terhadap Gaza sempat menjadi sorotan dunia dan memicu kritik luas, termasuk di kalangan penggemar K-Pop.
Banyak fandom yang secara vokal mengkritik Zionisme dan pengaruhnya di industri hiburan.
Pilihan G-Dragon untuk bekerja sama dengan Ghazi Shami, pemilik label yang vokal terhadap isu Palestina, membuat penggemar merasa keputusan ini bukan hanya kerja sama bisnis, melainkan simbol solidaritas dan keberpihakan pada isu-isu sosial.