Meskipun namanya mirip dengan benteng peninggalan Belanda, namun bentuknya jauh berbeda.
Benteng ini sebenarnya adalah peninggalan dari Kerajaan Gowa Tallo sejak tahun 1541. Pada masa itu, benteng dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang atau Jum Pandang.
Pada awal pembangunannya, Benteng Rotterdam masih menggunakan bahan bangunan berupa tanah liat.
Baca Juga: Tanggal 9 Mei 2024 Hari Apa? Siap-Siap Long Weekend Mulai Kamis Pekan Ini Gaes
Namun, pada masa pemerintahan raja ke-14, bahan bangunannya diubah menjadi batu padas. Selain itu, fungsi Benteng Rotterdam juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
- Punya Arsitektur Unik
Bentuk Benteng Rotterdam yang unik memang menjadi ciri khasnya, berbeda dengan kebanyakan benteng peninggalan masa Belanda.
Hal ini mungkin disebabkan oleh asal usulnya sebagai peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, bukan dari Belanda.
Pada awalnya, benteng Rotterdam memiliki enam bastion sehingga tampak seperti penyu jika dilihat dari atas.
Baca Juga: Keluarga Tuai Pujian Warganet, Ikhlas Mahalini Pindah Agama, Ini Kata Sule dan Sang Ayah
Namun, beberapa bastion itu hancur akibat serangan dari Belanda, dan kemudian direnovasi menggunakan gaya arsitektur Eropa khas.
- Hadirnya Museum La Galigo
Museum La Galigo memang menjadi daya tarik utama dari tempat wisata Benteng Rotterdam yang bersejarah ini.
Berdiri sejak 1 Mei 1970, museum ini menjadi tujuan yang tak boleh dilewatkan bagi para wisatawan.
Di sini, pengunjung dapat menjelajahi lebih dari 4000 artefak yang berasal dari masa prasejarah hingga zaman Tana Toraja.