Apalagi kata Vior, saat itu beberapa dokter meminta agar digugurkan karena mempengaruhi mempengaruhi kondisi bayi.
"Mamiku nangis-nangis terus. Akhirnya dia ke dokter ke 10 dokter dan suruh gugurin soalnya virusnya terlalu banyak," sambungnya.
Namun, Vior menyebut ada satu dokter yang mengatakan bahwa tidak apa-apa mempertahankan janin yang dikandung sang mami.
"Katanya dia enggak apa-apa bisa dipertahanin tapi mahal biayanya satu kapsul zaman dulu terus harus minum sebulan tapi lahirlah aku," ujarnya lagi.
Vior pun lahir sehat dan tak ada cacat meski kala itu memenuhi rambut.
"Jadi lahirnya enggak cacat terjadi. Tapi virusnya masih ada di otak kata dokter enggak bisa hilangin," ungkap wanita berusia 24 tahun tersebut.***