Artefak-artefak tersebut termasuk arca, cepuk, meja kecil, lambing, kujang, dan bahkan 12 kendi tembikar.
Namun, sayangnya, sebagian arca tersebut telah hilang dan lenyap akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab dari pihak yang tidak diketahui.
- Berfungsi Sebagai Jembatan Para Raja di Zaman Dahulu
Menurut sumber dari sesepuh dan penduduk sekitar, terdapat cerita ada seorang Ratu yang bernama Batari Hyang memimpin Kerajaan Galunggung, dan namanya diabadikan di Situs Geger Hanjuang.
Dikatakan, di lokasi wisata Situs Geger Hanjuang, dulunya terdapat tempat kebataraan yang digunakan untuk melatih para Raja Jawa.
Pemimpin Galunggung pada masa itu konon adalah seorang perempuan yang diabadikan dalam Situs Geger Hanjuang, yaitu Batari Hyang.
- Menjadi Asal-Usul Berdirinya Tasikmalaya
Wisata sejarah Situs Geger Hanjuang juga dianggap sebagai asal-usul lahirnya Tasikmalaya, yang ditandai dengan pembangunan Monumen Geger Hanjuang.
Monumen ini diresmikan pada tanggal 25 Januari 1986 oleh Bupati H. Hudli Bambang Aruman.
Tanggal tersebut juga dijadikan sebagai hari penentuan Hari Jadi Tasikmalaya, meskipun masih ada perbedaan dalam penetapannya di kalangan masyarakat sekitar.
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, penentuan Hari Jadi Tasikmalaya pada tanggal 21 Agustus tahun 1111 berlandaskan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti.
Penetapan ini didasarkan pada momen penting dalam sejarah kota yang mencerminkan unsur Pembaharuan, Kedinamisan, Kreativitas, Kesadaran Masyarakat, Kesadaran Pemerintahan, dan Kedaulatan atas sejarahnya.
Selain sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah Tasikmalaya dari masa ke masa, tanggal 21 Agustus juga menjadi simbol persembahan kepada para pahlawan pendahulu yang secara perlahan namun pasti merintis perjalanan hingga mencapai kondisi saat ini.
- Dinobatkan Sebagai Spot Wisata Bersejarah