RBG.ID - Bagi kalian yang datang ke tempat wisata di Ngawi ini tentu akan kaget dan terheran-heran.
Di wisata Museum Kampung Motor dan Mobil Antik yang ada di Ngawi ini, berjajar sejumlah kendaraan kuno yang masih terlihat sangat bagus dan kinclong.
Museum Kampung motor dan mobil antik di Desa Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi ini pasti akan jadi surganya bagi kalian para pecinta kendaraan antik.
Baca Juga: MasyaAllah! Adem Banget Liat Zayyan XODIAC Merayakan Momen Hari Raya Idul Fitri di Korea, Sholat Ied di KBRI Seoul, Yuk Intip
Di tempat ini berbagai motor dan mobil antik kuno yang masih asli berasal dari berbagai negara tersimpan rapi.
Pemilik museum kampung motor dan mobil antik ini, Suntoro mengatakan, jika museum miliknya ini dibuka pada 2017 lalu.
Museum ini adalah untuk melestarikan benda antik yang dimilikinya, sekaligus untuk memberdayakan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Lirik Lagu Mirotic yang Dipopulerkan Oleh Boy Group Generasi Kedua yang Melegenda TVXQ Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Dengan adanya museum ini diharapkan nantinya bisa lebih memberdayakan lingkungan sekitarnya.
Suntoro menggunakan media sosial facebook dan instagram untuk menarik pengunjung.
Museum kampung motor dan mobil antik ini, masih menjadi satu-satunya museum kendaraan yang ada di Keresidenan Madiun.
Baca Juga: Sudah Mulai Bosan dengan Opor? Ke Golden Hotspot and Grill Aja! Ada Promo Special Makan Bertiga Cuman Bayar Rp100 Ribu Loh, Yuk Serbu Sekarang Juga!
Nantinya museum ini juga akan dilengkapi dengan wahana bermain untuk anak, kolam renang dan juga sejumlah hewan langka. Hal ini dilakukan untuk lebih menarik minat dari pengunjung.
Berbagai motor dan mobil antik yang ada di museum tersebut diantaranya 13 jenis mobil aktik yaitu, mobil viat produksi tahun 1951, mobil moris minor trailer produksi tahun 1954, dan mobil vw kodok produksi tahun 1963.
Sedangkan 38 motor antik asli produksi asal Italia, Jerman, Inggris dan Jepang juga ada dimeseum ini, diantaranya motor d-k-w hummmel produksi tahun 1961, motor releigh dan ducati produksi tahun 1958.
Baca Juga: PIlihan yang Tepat Banget Kalau Kamu Kesini! Inilah 3 Rekomendasi Wisata di Malang yang Instagramable
Pemilik museum belum mematok tiket masuk ke museum. Pengunjung hanya dikenakan biaya seikhlasnya saja. Jadi tidak ada salahnya, setelah mengunjungi museum Trinil dan benteng Van de Bosch, anda belajar dan mengenal kendaraan antik di museum ini.