RBG.ID - Purwokerto memiliki obyek wisata yang sangat mempesona, khususnya di kecamatan Baturraden, di antaranya adalah obyek wisata curug Telu.
Curug Telu berada di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden.
Untuk menuju Curug Telu ini, sobat RBG.id harus menuju ke kawasan Baturraden.
Sebelum sobat RBG.id masuk ke pintu masuk gerbang wisata Curug Telu Baturraden, belok ke kanan dan menuju ke Desa Karangsalam.
Baca Juga: Ameena Dapat Hadiah Ulang Tahun Gak Biasa, Atta Halilintar Beberkan Alasannya Begini
Masuk ke kawasan curug Telu, sobat RBG.id sudah dimanjakan dengan pemandangan utuh gunung Slamet dengan sawah di sisi kanan dan kiri jalan yg masih tanah bercampur batu.
Melalui jalan ini, sobat RBG.id harus hati-hati membawa kendaraan.
Setibanya di lokasi curug Telu, sobat RBG.id hanya membayar tiket Rp 5 ribu rupiah (3 ribu tiket masuk, 2 ribu tiket parkir) kita bisa kita menikmati ‘bonus’ 2 curug yaitu curug lawang atau sendang bidadari dan curug pete.
Curug lawang atau sendang bidadari ini menarik , karena konturnya yang d apit dinding tebing dan ada tebing berlubang yang tembus ke curug utamanya menjadikan curug ini seperti berada didalam goa.
Sedangkan curug pete merupakan tempat favorit tuk bermain locat-loncatan dan terjun kedalamnya.
Jalur menuju curug telu yang menurun terjal sudah berbentuk anak tangga, jadu tak perlu khawatir.
Baca Juga: Mulai Dari 10K Aja! Yuk Coba ke Donat Bahagia, Nongkrong Disini Dijamin Seru
Yang membuat curug ini cantik adalah selain airnya yang jernih, curug ini memiliki tiga titik air yang mengalir dari atas kebawah.
Selain itu, curug ini juga jarang sekali terkena cahaya matahari kecuali jam 12 siang saat matahari berada tepat diatas kepala kita.
Dan jika cuaca bagus pada siang hari, sobat RBG.id bisa melihat kejernihan airnya sampai dasar, padahal kedalamannya mencapai 5 meter.
Fasilitas di lokasi ini suda cukup lengkap. Mulai dari warung, toilet sampai gazebo (saung) dengan suasana yang cukup nyaman.
Hal ini dikarenakan sudah dikelola dengan baik oleh kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Kelompok Sadar Wisata