Ia menambahkan, ketika berada di Spanyol, mereka tidak merasa saling memiliki.
“Itu menyedihkan. Saya bahkan tidak bisa memberi tahu betapa sulitnya hal itu dan bagaimana hal itu memengaruhi saya," cerita Victoria.
David Beckham menambahkan, ketika ia pertama kali pindah ke Spanyol, itu sulit karena ia telah menjadi bagian dari klub dan keluarga sepanjang kariernya, dari usia 15 hingga 27 tahun.
“Saya dijual dalam semalam. Menit berikutnya saya Saya berada di kota. Saya tidak dapat berbicara bahasa tersebut. Lebih penting lagi, saya tidak memiliki keluarga," terang David Beckham
Mengingat masa itu, Beckham menambahkan, setiap kali kami terbangun, kami merasa, ada sesuatu yang lain dan ia pikir, mereka berdua merasa tenggelam.
Baca Juga: Lirik Lagu Bad Reputation - JINI, B-Side Track Mini Album An Iron Hand In A Velvet Glove
“Ada beberapa hari-hari ketika saya bangun dan berpikir bagaimana saya akan pergi bekerja? Bagaimana saya akan berjalan ke lapangan latihan itu?
“Bagaimana saya akan terlihat seolah-olah tidak ada yang salah. Saya merasa sakit secara fisik setiap hari,” terang David Beckham.
Ketika sutradara bertanya bagaimana mereka bisa bertahan, Beckham menambahkan, ia tidak tahu bagaimana mereka melewatinya.
Baca Juga: Sempat Dilarang Kades Bersihkan Pantai Loji Sukabumi, Begini Penjelasan Pandawara Group
“Victoria adalah segalanya bagi saya. Melihat dia terluka sangatlah sulit. Namun kami adalah pejuang. Dan pada saat itu kami perlu berjuang untuk satu sama lain, kami perlu berjuang untuk keluarga kami. Dan apa yang kami miliki layak untuk diperjuangkan. Namun pada akhirnya, ini adalah kehidupan pribadi kami," tambah David Beckham.
Pasangan ini kini menjalin hubungan kembali dan akan merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-25 tahun depan.
Kemudian dalam film dokumenter tersebut, Victoria mengatakan dia sekarang telah berdamai"dengan beberapa hal yang telah terjadi dalam hidupnya, yang mungkin merujuk pada masalah pernikahan.
Baca Juga: Hwasa MAMAMOO Dinyatakan Tidak Bersalah Atas Kontroversi Gerakan Memprovokasi di Sebuah Festival