Bahkan, ungkap Lilis, penutupan TPA Cipayung dilakukan karena longsor itu disertai dengan bencana banjir pada kawasan tersebut. Dampaknya, pekerja yang juga tinggal disekitar gunung sampah itu turut diliburkan.
“Mulai dari kemarin udah banjir. Nggak bisa dilewatin makanya langsung ada penutupan katanya gitu. Jadi untuk beberapa orang yang disini diliburin juga yang kerja,” terang dia.
Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan menjelaskan, penutupan itu dilakukan karena sedang ada perbaikan kolam penampungan sampah.
“Hari ini dilakukan dan penataan untuk pembuangan berjalan lancar. Untuk hari ini aja, besok sudah bisa operasional kembali,” kata dia.
TPA tersebut, sebut dia, terdapat dua kolam penampungan atau landfil yang masih berfungsi yaitu kolam A dan B. Sementara, kolam C sudah lama ditutup karena terlalu dekat dengan pemukiman warga.
“Yang dirapihkan hari ini adalah landfil B yang posisinya dekat jembatan timbang,” terang Ardan.
Menurut Ardan, penutupan itu dilakukan agar penataan dapat berjalan lebih maksimal. Jika tetap dibuka saat dilakukan penataan, bisa berdampak pada arus lalulintas truk pengangkutan.
“Penataannya kita rapihkan sampah yang melebar ke jalanan, untuk dinaikkan keatas supaya lalulintas lancar,” beber dia.