Selain itu ia berharap, semua elemen berperan aktif mengupayakan peran caregiver bersama pemerintah, tenaga kesehatan, pemangku kebijakan, masyarakat umum lintas generasi.
“Mari kita bersama-sama untuk menjadi duta melawan pikun di Indonesia, khususnya di kota Depok kita tercinta. Salam Jangan Maklum Dengan Pikun,” ucap Hj. Maria.
Sementara itu, pada pertemuan ini dr Cecilia Febrista Linarta menyampaikan bahwa RS Mitra Keluarga saat ini memperioritaskan pasien lanjut usia. Hal ini disebabkan latar belakang pasien lanjut usia yang banyak berobat ke RS Mitra Keluarga.
Diketahui, kegiatan Alzi pada 7 – 11 Desember 2022 mengadakan pertemuan Alzheimer se-Asia Pasifik di Taiwan yang diikuti oleh beberapa negara. Yaitu Brunei, New Zealand, Filipina, Singapura, Thailand, Taiwan, Jepang dan Indonesia.
“Kami mengharapkan para relawan Alzi Chapter Depok yang 70 persen usianya sudah lansia tetap menjadi Lansia SMART. Yaitu Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat. Kita semua harus sehat dan berperan aktif dalam pembangunan kota Depok yang menuju kota Ramah Lansia,” tuturnya.
Untuk itu lansia Depok harus sehat dan tidak demensia atau pikun. Maka dari itu kita harus terus menerus melakukan sosialisasi bersama Alzi agar dapat memperlambat terjadinya Demensia Alzheimer.
“Data tahun 2017 menunjukan bahwa Demensia Alzheimer meningkat 6,8 juta di dunia, 20,9 juta di Asia Pacifik dan di Insonesia 1,2 juta orang di Indonesia yang akan meningkat menjadi 4 juta orang di tahun 2050. Kita semua memiliki peran dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ODD seperti tema pada pertemuan ini,” pungkasnya. (**/gun)