RBG.id, DEPOK -- Ada fakta-fakta baru tercipta saat Polres Metro (Polrestro) Depok, menggelar pra rekonstruksi kasus ayah membunuh anak kandung (KPC) hingga meninggal dan istri (NI) kritis. Rizky Noviandi Ahmad dikawal sejumlah polisi dan dikomandoi Kapolrestro Depok Kombes Imran Edwin Siregar saat masuk rumah di Klaster Pondok Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Rabu (9/11). Sekira pukul 09.10 WIB, adegan dilakukan Rizky.
Dihadapan Kapolrestro dan jajaran, pria berusia 31 tahun ini awal mula kejadian berdarah tersebut. Dimulai cekcok yang terjadi di ruang tamu. Usai makan di luar dan salat di masjid terdekat, tersangka pulang dan melihat sang istri sudah mengemasi barang-barangnya.
Ia juga bertanya kepada putrinya KPC yang juga akan pergi bersama ibunya, namun tidak ditanggapi oleh korban.
Saat itulah emosi tersangka memuncak. Dari reka adegan ini terlihat tersangka membawa putra bungsunya ke luar dan menutup pintu lalu mengambil golok yang berada di laci meja. Rizky kemudian membacok sang istri di bagian leher dan punggung.
Putri sulungnya, KPC lari ke depan kamar mandi setelah melihat sang ibu terkapar bersimbah darah. Dengan kejinya, tersangka mengejar korban yang tengah ketakutan di dekat washtafel.
KPC yang jongkok sambil menutup kepala, tersangka langsung membacok korban di bagian kepala dan kembali lagi ke istrinya kemudian membacoknya berkali-kali. Tak puas sampai di situ, Tersangka kembali ke KPC dan membacoknya lagi.
Dari kejadian itu polisi merasa ada yang janggal. Polisi mempertanyakan bagaimana Keyla yang dihabisi di depan washtafel kemudian ditemukan di meregang nyawa di samping ibunya di ruang tamu.