depok

4 Fakta Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Cinere Depok yang Ditemukan Sudah Tinggal Kerangka

Minggu, 8 Oktober 2023 | 17:44 WIB
Garasi tempat ditemukanya Jenazah ibu dan anak yang ditemukan di sebuah rumah di Cinere, Depok (Sumber: Twitter)

RBG.ID – Polda Metro Jaya resmi menutup penyelidikan kasus kematian ibu dan anak di Cinere Depok yang ditemukan di kamar mandi rumahnya dan telah tersisa tengkoraknya saja.

Diketahui jasad ibu Grace Arijani Harapan (64) dan anak bernama David Arianto Wibowo (38) di Cinere Depok ini ditemukan pada September 2023 oleh tetangganya setelah sebulan tidak terlihat.

Kasus kematiannya menjadi sorotan karena banyak barang temuan di sekitar korban dan fakta-fakta lainnya yang perlu diselidiki lebih dalam apakah murni bunuh diri seperti kelihatannya atau ada kejahatan lainnya yang menyebabkan kematian antara keduanya.

Baca Juga: Kasus Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok Tinggalkan Pesan Kematian Sejak 2017, Isinya Bikin Merinding

Pada Jumat (6/10) Polda Metro Jaya resmi mengumumkan kesimpulan dari kasus kematian ibu dan anak di Cinere Depok dan menutupnya sebagai kasus bunuh diri tanpa kejahatan lainnya.

Berikut isi siaran pers yang terkait kematian ibu dan anak di Cinere Depok yang diungkapkan oleh Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Kematian Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok karena Bunuh Diri

  1. Meninggal karena kekurangan oksigen
    Sebelumnya barang temuan polisi saat pertama kali membuka pintu kamar mandi tempat ditemukan kedua jasad ibu dan anak di Cinere Depok adalah senter, botol minuman, dupa, hingga bantal.

    Menurut Polda Metro Jaya, penyebab kematiannya adalah menghirup asap dari dupa di ruang sempit dan tertutup sehingga kekurangan oksigen.

    "Kemudian ditemukan dupa arang dan juga senter. Tadi kami sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik ternyata metode bunuh diri ini juga ditemukan di Jepang," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

    Baca Juga: Polisi Temukan Dokumen-Dokumen di Rumah Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Depok

    Perwakilan tim dokter forensik RS Polri, Astri membenarkan fakta tersebut setelah melihat hasil pemeriksaan bahwa organ dalam korban menunjukkan kekurangan oksigen.

    "Kami merumuskan bahwa kelainan organ-organ dalam pada jenazah ini akan mengakibatkan risiko kerentanan yang tinggi pada kondisi kurangnya oksigen pada ruangan sehingga terjadi asfiksia pada jenazah ini sehingga terjadi kematian," kata Astri.

  2. Seluruh akses pintu di rumah dikunci dari dalam

    Kepolisian mengungkapkan saat memasuki rumah tempat ibu dan anak ditemukan tewas di Cinere Depok, seluruh pintu terkunci dari dalam.

    Baca Juga: Ada Ruangan Terkunci di Rumah Ibu dan Anak Tewas Tinggal Kerangka di Depok, Ini yang Ditemukan Polisi

    Selain terkunci juga engsel pintu tersebut direkatkan dengan lakban dan platik. Pintu kamar mandi pun diungkapkan sulit dibuka karena tertahan oleh badan sang anak.

    "Semua pintu yang ada di TKP yang tadi kami jelaskan terjaga sterilitasnya itu terkunci dari dalam, dan anak kuncinya semua tidak ada. Dan semua pintu ditutup dengan plastik dan dikasih plaster, termasuk yang ada di TKP," tutur Hengki.

  3. Sang anak sudah depresi sejak 2017

    Pada awal olah TKP polisi sempat mengatakan pada media mereka menemukan berkas di laptop sang anak yang mengatakan apabila tulisan tersebut ditemukan berarti dirinya telah meninggal dunia.

    Ternyata polisi juga mengecek riwayat pesan di ponsel sang anak dan menemukan tulisan lainnya pada 23 Februari 2017 silam. Isi tulisan di ponsel sang anak sebagai berikut.

    Baca Juga: Tidak Ada Bercak Darah, Kerangka Mayat Ibu dan Anak di Depok Tidak Tewas karena Kekerasan

    'Saya sudah capek dengan kehidupan, saya capek dengan semua kebohongan, saya capek dengan mama saya yang delusional dan tidak pernah sadar-sadar, saya sudah depresi selama 2 tahun, saya mau bunuh diri'.

  4. Terdapat bantal di dekat jasad

    Bantal ditemukan di lokasi kedua jasad ibu dan anak ditemukan sebagai sandaran tubuh mereka. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kejahatan atau bercak darah sehingga kematian murni karena bunuh diri dari menghirup asap dupa yang menyebabkan mereka kekurangan oksigen.

    "Kami simpulkan bahwa terhadap peristiwa yang terjadi di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," kata Hengki Haryadi.

    "Sehingga disimpulkan juga di sini bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri dengan cara mengurung diri," tutupnya.

Tags

Terkini