RBG.ID-JAKARTA, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid beberapa hari ini ramai diberitakan lantaran menyatakan dirinya siap jika dipinang menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.
Namun, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu menegaskan, dirinya tidak pernah menyodorkan diri untuk menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.
Menurut Yenny Wahid, dirinya hanya merespons lamaran yang datang dari sejumlah pihak. Belakangan dirinya diminta menjadi Cawapres untuk mendampingi Anies pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi, Pemerintah Buat Mekanisme Baru, Begini Penjelasan Wakil Presiden
Pernyataan ini sekaligus merespons ungkapan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang menolak Yenny Wahid jadi bakal cawapres untuk Anies Baswedan.
"Saya nggak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho. Saya cuma merespons lamaran yang datang," kata Yenny dalam cuitan akun media sosial X, Kamis (10/8/2023).
Yenny menegaskan, dirinya justru mendukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal cawapres Anies. "Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies," tegas Yenny.
Baca Juga: Jonathan Frizzy dan Ririn Dwi Ariyanti Go Public, Begini Respon Dhena Devanka
Yenny Wahid lantas berkelakar, apabila Partai Demokrat ingin meminta dukungan darinya akan langsung ditolak. "Kalau situ belum apa-apa sudah menolak saya, pas bos mu butuh dukungan, saya emoh lho," cetus Yenny.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan tak sepakat jika Yenny Wahid menjadi bakal cawapres Anies Baswedan. Menurut Jansen, Yenny merupakan bagian dari pemerintahan saat ini.
"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di Koalisi Perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," ucap Jansen.
Jansen menekankan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan PKS mengusung perubahan dari pemerintahan saat ini. Karena itu, menghendaki figur cawapres yang harus merepresentasikan hal itu.
"Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin kami ubah. Idealnya cawapres Perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu," papar Jansen.(jpc)