RBG.ID-JAKARTA, Beberapa tokoh terus dispekulasikan bakal ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Salah satunya Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
TGB pun mersepon isu tersebut dengan santai. TGB mengatakan, kerja sama politik merupakan faktor penting dalam membangun konsensus bagi pihak yang bekerja sama dalam jangka panjang.
Baca Juga: 15 Desa di Kabupaten Sukabumi Terdampak Proyek Tol Bocimi Seksi III
Terlebih, dalam rancangan akhir RPJMN ‘Indonesia Emas 2045’ yang baru saja diluncurkan pada 15 Juni 2023 lalu.
“Pihak yang memiliki kerja sama politik wajib bicara tentang rancangan tersebut, apalagi bila mau mengajukan Bacawapres bagi Ganjar Pranowo. Mengapa penting? Karena masa kepresidenan 2024-2029 akan mengawali kerangka 20 tahunan perencanaan pembangunan bangsa ke depan,” kata TGB dalam keterangannya, Rabu (21/6).
PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2019, kata TGB, dalam posisi yang sangat absolut. Sebab, PDIP tidak sudah memenuhi syarat secara pribadi untuk mengusung capres-cawapres.
Baca Juga: BTS Jadi Artis Pertama dalam Sejarah yang Puncaki Billboard Global 200 dengan Lagu Baru Setiap Tahun
“Maka digunakanlah diksi kerja sama politik, bukan koalisi. Sebab, PDIP tidak memerlukan tiket pembulat untuk memenuhi syarat mengusung capres-cawapres. Artinya, seluruh parpol peserta kerja sama politik dengan PDIP, sesungguhnya memiliki posisi yang setara di hadapan PDIP sebagai sohibul bait," ucap TGB.
Terpenting, lanjut TBG, bagaimana kerja sama politik ini mampu membentuk konsensus dan konsistensi agar penyelenggaraan pembangunan 20 tahun ke depan yang telah disiapkan Presiden Joko Widodo dapat terwujud.
“Dengan kerangka akselerasi atau percepatan yang akan dilakukan oleh Mas Ganjar Pranowo jika insya Allah terpilih secara gilang-gemilang nanti,” tegas TGB.
Baca Juga: RSUD Kota Bogor Targetkan Periksa 1.000 Payudara Perempuan Secara Gratis
Terkait isu kemunculan nama dirinya sebagai kandidat yang masuk dalam daftar pertimbangan bakal cawapres, TGB meyakini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mampu mempertimbangkan secara matang dan tak terburu-buru. Terlebih, PDIP merupakan partai politik yang sangat ideologis.
“Dapat dipastikan bahwa tokoh-tokoh yang masuk pertimbangan, bukanlah sosok yang lahir dari proses transaksional kepentingan jangka pendek, atau semata-mata konsesi titip-menitip. Tidak ada ceritanya Ibu Megawati bisa didesak-desak dengan cara-cara non-ideologis,” tegas TGB.
Oleh karena itu, TGB memastikan partainya masih menunggu bagaimana pemikiran, arahan, dan keputusan final Megawati.
“Kita jangan terlalu banyak berasumsi apalagi berandai-andai. Kedua, kami memberikan apresiasi kepada publik secara luas yang turut menambah nama-nama alternatif dari yang selama ini sudah berkembang,” pungkas TGB.(jpc)