“Plusnya, Anies bisa mendapatkan dukungan dari partai-partai pemerintah dan pemilih Islam perkotaan. Namun, ada harga yang harus dibayar, yaitu kehilangan dukungan dari PKS, yang ingin Sohibul Iman sebagai wakilnya,” ujar Adi kepada wartawan, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga: Jadwal Hingga Prediksi Skor Australia U19 VS Malaysia U19, Laga Pelipur Lara Tanpa Bawa Pulang Piala
Meski demikian, Adi menilai kemungkinan terjadinya duet Anies-Zita sangat kecil.
PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 dinilai akan menjadi kendala.
“PAN bagian dari KIM yang tampak ingin melawan Anies. Namun, Zita bisa jadi pilihan jika PKS dan NasDem menyetujui, dan KIM tidak mempersoalkan sikap PAN,” tambah Adi.
PAN Siapkan Alternatif
Yandri Susanto menambahkan bahwa jika tidak ada titik temu dengan Anies, PAN sudah menyiapkan calon alternatif seperti Jusuf Hamka atau Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Kalau tidak ada kesepakatan, PAN akan mengajukan nama alternatif seperti Jusuf Hamka atau Ahok,” ujarnya.
Meskipun situasi masih dinamis, Yandri menegaskan bahwa PAN terus mempertimbangkan kemungkinan terbaik untuk memenangkan Pilkada.
“Anies berpeluang menang, demikian pula kompetitor lainnya. PAN memastikan segala kemungkinan,” ujarnya.
Yandri menegaskan, jika Anies menerima Zita sebagai calon wakilnya, PAN akan segera mengeluarkan Surat Keputusan dukungan.
Terbaru, Yandri menginstruksikan Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Patrio, untuk berkomunikasi dengan Anies guna mendorong Zita Anjani sebagai calon wakil gubernur.