Ia menyebutkan, kedua tokoh tersebut merupakan contoh bahwa rivalitas tidak lebih besar dari kepentingan bangsa dan negara yang menginginkan perdamaian.
“Jika tidak ada Jokowi dan Prabowo, maka tidak ada contoh tentang kerukunan,” ungkap Bang Ara.
Ia bersyukur karena Soekarno mengajarkan ‘jasmerah’, jangan melupakan sejarah.
“Pak Jokowi dan Pak Prabowo menghargai dan membuat sejarah. Tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga di dunia. Ini adalah nilai juara kelas dunia. Dua orang yang berjuang keras bisa bersatu untuk Indonesia,” tambahnya.
Bang Ara mengaku belajar dari Prabowo soal sikap apa adanya dan mengatakan bahwa Prabowo adalah sosok yang tulus.
"Saya belajar dari Bapak apa adanya. Saya salut dengan ketulusan Bapak dan selama empat tahun, Bapak Prabowo selalu setia mendukung Pak Jokowi," pungkas Maruarar Sirait.