Sebagai informasi helatan pilpres dan pilkada sebelum-sebelumnya, hasil simulasi Radar Bogor selalu tidak berbeda jauh dengan hasil versi KPU. Misalkan dalam hasil Pilpres 2019 di Kabupaten Bogor.
Versi KPU, pasangan Prabowo–Sandiaga unggul dengan raihan suara 70,25 persen.
Sedangkan pasangan Jokowi–Ma’ruf mendapatkan 29,89 persen. Angka ini tidak berbeda jauh dengan hasil simulasi Radar Bogor Group pada
tahun yang sama.
Pada saat itu, Prabowo–Sandiaga memperoleh suara 63,71 persen suara dan Jokowi-Ma’ruf 36,29 persen suara.
Hasil serupa juga terjadi di Kota Bogor. Versi KPU, Jokowi–Ma’ruf mendapat suara 36,37 persen dan Prabowo–Sandiaga 54,06 persen.
Sementara versi simulasi Radar Bogor Group di tahun yang sama, Jokowi-Ma’ruf mendapat suara 34,99 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 65,01 persen.
Ricki menambahkan dari proses simulasi ini juga tercermin tipikal pemilih.
Mereka yang mau diajak berpartisipasi lebih banyak dari kalangan laki-laki.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah Anies Muhaimin (TKD Amin) Kabupaten Bogor, Dedi Aroza mengatakan tak khawatir jagoannya menjadi peringkat kedua dalam simulasi.
Menurut dia, setiap simulasi atau survei pasti ada margin eror.
Baca Juga: Tidak Perpanjang Kontrak, YG Entertainment Umumkan Resmi Berpisah dengan G-Dragon BIGBANG
Pihaknya meyakini bahwa realitas di lapangan antusias masyarakat dalam mendukung pasangan Amin sangat besar.
Ini dibuktikan dengan masyarakat berduyun-duyun memasang atribut Amin secara mandiri agar ikut memastikan kemenangan Amin di Kabupaten Bogor.